Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Peran Sebagai Ibu

Selalu ada perbedaan pendapat ketika mulai bicara lebih baik mana working mom dibanding full time mom. Aku pribadi sangat menghormati dan salut kepada full time mom, karena aku tau beratnya menjadi full time mom. Sebagai working mom....aku masih sempat berhaha-hihi dengan teman-teman kantor, nyelip ke mall buat liat-liat doang saat jam istirahat kantor..baca buku sepuasnya ketika loading pekerjaan cukup ringan...(ditambah main game juga...). Coba bayangkan jadwal full time mom, pagi mesti nyiapin sarapan dan bekal buat anak dan suami, terus anterin anak sekolah, memulai pekerjaan domestik di rumah, menyusun menu makan siang dan makan malam sekaligus belanja dan memasaknya. Setelah masak selesai, mesti jemput anak pulang sekolah...nganterin lagi mereka kursus ini itu, pekerjaan domestik lagi....siapin makan malam dan nunggu suami pulang sambil menemani anak-anak belajar. OK, mungkin ada asisten di rumah yang bantuin...tapi tetap saja kontrol utama ada pada sang ibu. Maka tak seka

Little Woman

Minggu lalu Gramedia Grand Indonesia diskon 30% lagi…bahkan 35% untuk pemakai BNI. Susah sekali mencari waktu yang pas agar bisa memilih buku dengan leluasa, karena seperti biasa..penduduk Jakarta akan kalap kalau Gramedia diskon 30% begini. Ini bikin aku bingung, sebenarnya…penduduk Jakarta ini sebegitu sukanya membaca…atau sebegitu maniaknya ama diskon? Beberapa bulan lalu ada midnight sale di Puri Indah Mall, dan karena lokasinya yang dekat tempat tinggalku, aku pun ikutan datang….ternyata…semua orang juga berpikir demikian, sampai jalan-jalan di sekitar mall itu penuh dengan 2 lajur parkiran mobil… Malam itu, aku akhirnya ga beli apa-apa karena duluan pusing ngeliat sebegitu banyaknya orang yang ngantri di kasir. Kesimpulanku siy, orang Jakarta lebih menyukai diskonnya daripada baca bukunya…(hehehe..kesimpulan yang maksa….padahal kan mungkin saja, semua orang suka membaca dan memanfaatkan diskonan ini..) Seharusnya, sebelum berangkat ke Gramedia, sudah harus punya list buku-bu

Detya Naziha Wikrama

Ehem...ehem...agar dimaklumi kalau sebagai ibu, akan sukaaa sekali membanggakan anak-anaknya.. Kali ini aku ingin membicarakan Detya, anak pertamaku... Aku sudah lama bikin blog atas nama masing-masing anakku....yang jarang-jarang kuisi...link-nya ada di header halaman blog ini. Namun karena memelihara satu blog ini aja susahnya ampun-ampunan (dalam hal konsistensi posting...)...maka blog atas nama anak-anakku itu jarang terurus. Hari sabtu kemarin, kami jalan-jalan setelah menghadiri evaluasi akhir semester untuk Javas...dan sepulang dari perjalanan itu, Detya menulis beberapa kalimat di bukunya sendiri. Dari situ aku berpikir, kenapa ga tulisan Detya sendiri yang mengisi blog atas namanya? Apalagi sekarang aku sudah punya modem dan PC butut di rumah sudah bisa digunakan lagi. Sekalian biar Detya melek IT... Maka besok harinya (hari minggu), kami (aku dan Detya) memindah catatan di buku tulisnya itu ke blog dia sendiri. Detya cukup senang, walau pada saat proses penulisan itu, De

Taukah Anda...

Gambar
Bahwa pohon bambu menyerap CO2 dan menghasilkan O2 35% lebih banyak daripada pohon lainnya? Bahwa satu pohon besar dapat menyediakan kebutuhan oksigen untuk 16 orang? ..............maka banyak-banyaklah bertanam pohon demi hidup kita sendiri.... DAUR ULANG Daripada segala rupa plastik tutup botol, spidol, baterai bekas dibuang begitu saja dan merusak lingkungan, mending dijadikan mainan yang cantik....(hmmmm.... bisa dijadikan agenda liburan niy...bareng anak-anak) Termasuk segala rupa kemasan pembungkus bengkas ini...bisa jadi barang berguna......TRASHION.... Kebaca ga siy? ini mind map tentang apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi global warming PAMAN GERY DAN SUPER KIDS Dari acara radio tiap pagi jam 06.00 - 07.00 di Radio Female ini, kami tau ada acara hebat ini.... FYI, acara ini favorit anak-anakku....(thanks to mba devi yang mengenalkan acara bermutu ini) note:catatan yang tertinggal dari Green Festival 2009 di Parkir Timur Senayan tanggal 5-6 Desember 2009 tak lupa juga

Uang Saku Anak

Gambar
Sudah beberapa minggu ini aku pusing dengan cara jajan Detya. Semenjak kecil, aku ga pernah membiasakan anak-anakku buat beli jajan di luaran. Aku selalu sedia stock jajanan untuk mereka, dengan begitu aku bisa mengontrol apa-apa yang mereka cemil. Aturan utama adalah no MSG dan no benzoat....makanya ga ada itu T**o atau C***i atau segala rupa kripik kentang. Juga ga ada permen-permen atau anything with benzoat sebagai pengawet....(kata dokter, bikin batuk...dan emang terbukti). Ketika mulai masuk TK, aturan di sekolah mendukung upayaku untuk tidak membuat anak-anakku jajan di luar, karena sekolah mewajibkan anak membawa bekal sekolah sendiri. Walau bekal anakku ga sekreatif bekal anak-anak mba devi atau penggemar bekal bento lainnya...tapi lemayanlah...(menghibur diri sendiri mode : ON)...walau kadang-kadang (baca:seringkali)..masih snack bungkusan juga... Nah...akhir-akhir ini ketika jemput detya sepulang sekolah, aku sering melihat dia mengulum permen lolipop...atau coklat sti

Training Di Bali

Gambar
Sehabis lebaran lalu, ada permintaan peserta training "Fundamental of Bonds Market" di Bali. Dengan semangat 45, aku mendaftarkan diri karena kuota untuk divisiku cuma 1 orang. Semangatku muncul karena judulnya yang ga nyangkut sama sekali dengan bidang kerjakku, jadi bener-bener bisa nambah pengetahuanku. Selain itu.....Ini BALI booow....sapa yang ga demen Bali. Lalu, trainingnya sendiri dilaksanakan minggu lalu tanggal 3-5 Desember dengan jadwal yang padat...di Hard Rock Hotel..... Antara kesenengen dan bingung (banyak senengnya siy)...bagaimana mungkin training diadakan di hotel dugem diseberang Pantai Kuta.....well...yang ada, pasti para peserta sibuk sendiri buat senang-senang... Ternyata engga juga...kami serombongan, termasuk orang-orang serius yang taat jadwal..(karena kami tau bahwa waktu buat seneng-seneng juga telah disediakan). Hari pertama berangkat dari Jakarta jam 8 pagi dan nyampe di Bali pas makan siang. Semua akomodasi telah diurus dan lembaga yang ngu

Soft Skill Competency

Minggu lalu ada training wajib untuk level kerjaku, maksudnya semua levelku di kantor wajib ikut training ini. Berdasar assessment dua tahun lalu, kami-kami ini dinilai inovatif tapi ga ada continuous improvement, interpersonal skillnya juga kurang... Jadi dengan training softskill ini diharapkan interpersonal kami meningkat dan kami juga punya semangat untuk pengembangan diri dan juga sistem kerja...ga cuma apa adanya seperti sekarang. Kalau pembelaan kami siy...kami ini sudah cukup sibuk dengan kerjaan rutin sehingga ga sempet memikirkan bagaimana untuk memperbaiki sistem yang ada. Lah...lagian sistem yang ada sekarang udah bisa jadi dasar bagi kami untuk bekerja dengan baik dan inovatif...ngapain mesti ribet untuk mencari sistem lain lagi? (terbukti kan kalo improvement kami ga kontinyu? ...) Kami juga dimotivasi untuk menjadi pribadi yang profesional dan diajarkan untuk bisa mengelola stress hingga ke level yang bisa mengoptimumkan hasil kerja kami..(kupikir...ngomong aja gampa

Hasil Check Up Gratis dari Askes

Bulan Juni lalu dapet cek kesehatan gratis dari Askes...dan hasilnya baru dua hari lalu aku terima....beuh...lama banget...apa proses birokrasinya ya yang bikin lama? Karena ketika kulihat tanggal hasil lab-nya...sesuai dengan tanggal pelaksanaannya. Jadi apa yang bikin prosesnya butuh 5 bulan untuk sampai ke mejaku ya...?..Huh...bener-bener birokrasi itu menyebalkan..!! (dan aku salah satu pegawainya....shame on me...) Eniwei..hasil cek darahnya cukup membuatku bersedih... kadar trigliseridaku tinggi sekali..hampir mencapai angka 300.... juga asam uratku ....inilah akibatnya bagi orang yang ga mengatur pola makan.... jerohan? ..ayooo....melinjo? ...asyik....seafood? ...sedaaap... Huaaaahhh...semua makanan yang bikin asam urat meningkat dan trigliserid naik adalah makanan favoritku. Jadinya browsing sana-sini untuk nyari makanan apa aja siy..yang mesti dihindari agar 2 hal tersebut ga naik lagi..sebelum jadi penyakit yang parah.. Aku nemu artikel tentang cara alami menurunkan kole

Kelanjutan Parenting Class

Rabu sore lalu, ada Parenting Class lagi...cuman yang bikin bertanya-tanya..kok undangannya ditujukan untuk kelas A3 dan B3 bersama-sama? Eniwei...dengan semangat 45, aku datang, karena kupikir kita bakal sharing tentang apa yang telah terjadi ketika solusi awal dilaksanakan. Sebelumnya, Javas cerita bahwa mulai minggu lalu dia mengalami perubahan kelas. Aku jadi bertanya-tanya, bagaimana dengan parenting class yang sebelumnya dilaksanakan? apakah berhenti begitu saja? apa bakal ada parenting class yang baru? apa alasan dibalik perubahan kelas ini? Bagaimana kelanjutan treatment Javas di sekolah? Banyak pertanyaan muter-muter di otakku tapi belum bisa terjawab. Sempat berpapasan dengan Bu Guru, dan beliau bilang akan dijelaskan kemudian..walau sedikit memberi clue bahwa sesuai kematangan emosi dan umur maka diadakan perubahan kelas. Pertemuan rabu lalu itu menjawab semua pertanyaanku. Bahwa pertemuan ini dilakukan untuk penutup atas parenting class yang awal dan akan ada parenting c

Parenting Calss : Bullying

Temuan 5 : Bullying (fisik/verbal) seperti memukul atau mengata-ngatai..bahkan mengancam temuan ini tentu saja temuan yang negatif...yang mungkin disebabkan oleh pengalaman negatif yang sebelumnya pernah dibullying atau mengalami bullying sendiri. Jadi si anak mempraktekkannya kepada anak lain yang dia anggap lebih lemah dari dia. Ini juga termasuk bagian dari imitasi..karena si anak meniru orang lain untuk melakukan bullying itu. Cara mengatasinya adalah: orang dewasa di lingkungan sekitar agar memberikan model yang baik sebagai contoh action langsung dan katakan bahwa 'ini perbuatan tidak bail' kurangi atau buat batasan dalam menonton TV Disiplin with love (Bu Guru menyarankan untuk membaca buku ini) tanyakan kepada anak kenapa mereka melakukan itu, apa yang sebaiknya dilakukan. Hal ini untuk membangun nilai tanggungjawab dan mengambil keputusan Intinya gini..sebenarnya anak itu sudah bisa menalar apakah perilaku mereka itu baik atau benar. jadi kembalikan semua pertanyaa

Parenting Class : Follower

Temuan selanjutnya adalah Follower Temuan 4 : Follower dengan Teman/Ketergantungan Karakteristik ini termasuk temuan yang negatif, karena terkait dengan KETERGANTUNGAN artinya dia sangat tergantung dengan orang lain untuk merasa nyaman terhadap sesuatu. Penyebabnya bisa jadi : Pengalaman masa lalu semasa bayi yang kurang membangun hubungan perpisahan yang baik karekteristik perkembangan sosial anak usia 3 tahun yaitu anak tergantung pada pengalaman sebelumnya dengan teman sebaya, sampai ia merasa nyaman dengan anak-anak lainnya Maksudnya gini fase umur 0-3 tahun adalah masa kita sebagai orang tua seharusnya mengenalkan perpisahan dengan benar. Jika orangtua akan berangkat kerja atau pokoknya mau berpisah sementara, selalu lakukan dengan benar, pamit dengan baik-baik, peluk cium dengan hangat dan yakinkan si anak bahwa walaupun orang tua sedang pergi, dia akan aman bersama dengan orang yang di rumah (entah pengasuh, nenek, saudara...). Jika si anak menangis, tenangkan saja dan yakink

Parenting Class : Banyak Bertanya

Pfuiiih...rasanya males banget akhir-akhir ini....males kerja...males nulis...mgantuuuks terus....ngopi bergelas-gelas ga mempan...tapi blogwalking kesini sanggup nelusuri arsipnya dari awwaaaal sekali dia nulis....(aku jadi ngerasa worthless banget...doing nothing but read this blog...). Aku selalu saja terkagum-kagum sama anak muda yang punya pemikiran di luar mainstream....tapi tetep mengkedepankan kesopanan...seperti semua tulisan Margaritta ini...(dulu juga nelusuri semua tulisannya sejak awal..)...Kalau Diana Rikasari ini selera busananya yang menurutku di luar mainstream...and still look awesome on her...(gara-gara Diana juga aku jadi keinggris-inggrisan...maksudku....jadi nyelipin english di postingan atau status FB....lah gimana engga....dari minggu lalu aku sudah nelusuri arsip dia yang in english semua - hampir setiap waktu luang...yang rasanya sedang luang terus...jadi pikiranku juga kebawa in english...) OK mau nerusin hasil parenting class kemaren...(beuh..kalo ga demi

Parenting Class : Imitasi

OK....temuan positif selanjutnya buat kelompok B3 adalah Temuan 2. IMITASI/PENIRUAN Temuan ini tetep dianggap temuan yang positif karena ini merupakan karakteristik anak secara umum. Sejalan dengan temuan 1. Grouping, maka ketika anak-anak B3 mulai berkerumun di satu lokus, yang mereka lakukan adalah meniru apa yang dibuat temannya...dan sampai saat ini topik yang paling utama bagi mereka adalah TAMIYA...... Bu Guru siy sudah menegasakan bahwa setelah 3 bulan berlalu, mulai ada sedikit perubahan...dan karena Bu Guru ga bisa memaksa anak-anak untuk berhenti memikirkan TAMIYA maka langkah yang dilakukan adalah masuk ke dalam dunia TAMIYA mereka dan mengkaitkannya dengan tema bulan ini. Langkah ini cukup berhasil karena ada satu-dua anak yang tertarik untuk memadukan kesukaan pada TAMIYA dengan tema Masjid Sekolahku.... Intinya ketika groupin dan imitasi menjadi sangat kuat maka usaha untuk membuat mereka melupakan sama sekali tentang TAMIYA menjadi syusyah sehingga bagaimana kita blen

Prenting Class : GROUPING dan KERJASAMA

Sebenarnya waktu parenting class kemaren, ada 7 poin perjanjian yang harus kami sepakati bersama, salah satunya adalah AMANAH...artinya..apa yang kami bicarakan di pertemuan itu harus kita simpan untuk sendiri..karena mungkin saja ada yang curhat tentang anak-anak dan keluarganya...yang seharusnya tidak diketahui orang lain. Jadi karena kesamaan nasib bahwa anak-anak kami perlu perhatian tambahan, maka kami harus jujur... Untuk itu apa yang diceritakan disana merupakan rahasia sehingga ga perlu disebarluaskan di luar. Intinya....aku tidak akan menceritakan bagaimana orang tua lainnya cerita tentang anaknya, tapi aku ingin sharing...bagaimana siy menghadapi anak-anak yang pola bermainnya sama dengan anak-anak B.3. Bener deh....pengetahuan ini (yang disharing oleh Bu Guru)..sangat sayang untuk sekedar disimpan sendiri...karena pasti banyak orang tua di luar sana menghadapi hal yang sama (dan mba devi pesen supaya aku sharing di blog ini...so mba devi...ini dulu yak) TEMUAN I Cara Berm

Laporan Mid-Semester

Setelah hari Jumat membahas laporan mid semester Javas...yang intinya Javas perlu dukungan lebih untuk meningkatkan level sosial emosinya..maka sabtu kemaren, kami (aku dan suamiku) harus mengambil laporan mid semester Detya... Deg-degan...JELAS...karena waktu ujiannya kemaren..agak-agak kelewatan belajarnya. Maksudku gini..waktu Detya mulai sekolah kemaren, aku ga bisa mendampingi karena ikutan training....balik dari training pun...ga lama kemudian udah puasa dan lanjut lebaran..jadi banyak libur. Jadi aku sama sekali ga pernah baca buku-buku Detya untuk tau apa siy yang sebenarnya diajarin untuk semua pelajaran?..apa siy yang Detya dapat selama masuk MI?..aku cuman diskusi mengenai pergaulan dia dan hal-hal non akademis lainnya... Maka ketika liburan lebaran sudah selesai dan tgl 1 Oktober Detya sudah harus masuk sekolah untuk nyiapin ujian mid-semester,...betapa paniknya aku...karena aku ga tau sama sekali apa yang sudah dipelajari...dan apa yang harus disiapkan menjelang ujian gi

Spesialnya Javas...

Minggu lalu dapat undangan untuk rapat orangtua khusus untuk kelas Javas, Kelompok B3. Tidak semua kelas dapat undangan itu, tapi karena ada kelas lain yang juga dapat maka aku hentikan kekhawatiranku....mungkin ini hanya bergiliran. Rabu kemaren pelaksanaan rapatnya dan ternyata memang hanya kelas-kelas spesial saja yang perlu pertemuan seperti ini. Sekolah menyebutnya Parenting Class. Di awal tahun ajaran, disebutkan bahwa kelas B3 ini merupakan penggabungan anak-anak yang secara tingkat sosial emosi belum sesuai dengan umurnya, sehingga agar penanganannya lebih fokus maka dijadikan satu kelas. Untuk TK A, juga diatur demikian. Maka setelah tiga bulan berlalu dan melihat perkembangan selama ini, maka sekolah berinisiatif agar di kelas spesial ini diadakan Parenting Class. Tujuannya agar terjadi keselarasan antara perlakuan di sekolah dengan di rumah sehingga si anak dapat mencapai level sosial emosi yang sesuai dengan usianya. Sebelum lebih jauh, Javas emang beda dengan Detya, d

Aksesoris

Gambar
Duluuu, sekitar tahun 2005, semasa serial Korea "Full House" pertama kali diputer di TV...aku jadi suka aksesoris terutama anting, karena tokoh utamanya di situ suka sekali berganti-ganti anting, dengan model yang imut dan menarik. Maka ketika pertama kali kembali kerja setelah 2 tahun off untuk kuliah, aku jadi rajin berburu anting dan akhirnya punya peralatan lengkap buat bikin anting dan kalung sendiri. Aku punya tiga jenis tang untuk bikin aksesoris, aku punya kotak peralatan untuk menampung koleksi manik-manik, kristal, batu atau mutiara serta pernak-pernik untuk aksesoris. Aku punya laci plastik kecil untuk menyimpan koleksi aksoesorisku yang sudah jadi. Bahkan dulu aku pernah menerima pesanan teman-teman yang ingin dibuatkan aksesoris. Benar-benar niat banget buat beraksesoris seperti yang nampak di serial Korea itu. Waktu itu suamiku masih di Korea, jadi tentu saja minta beliau buat nambahin koleksi aksesorisku, asli Korea. Ki-Ka: Tang puter, Tang potong, Tang

Batik

Agak telat ya, ngomongin batik minggu ini? Mestinya tanggal 2 Oktober lalu pas ditetapkannya batik sebagai warisan budaya asli Indonesia oleh UNESCO. Tapi gapapa lah, aku pengen sharing tentang apa yang sudah dan pengen aku lakukan dengan batik. Yang Sudah Kulakukan... Sudah beberapa bulan ini aku memakai batik sebagai baju kerjaku setiap hari. Aku lupa kapan tepatnya tapi beberapa minggu sebelum aku berangkat training akhir juni lalu. Sebagai modal awal, aku pakai batik koleksi pribadi yang hanya 3 buah dan batik seragam untuk acara-acara kantor kira-kira 3 buah juga. Ditambah batik seragam untuk sidang tahunan (ada empat tapi satu yang lengan panjang aku berikan buat adikku yang pakai kerudung...jadi biar dia juga suka berbatik). Yaaa...tentu saja waktu itu masih diselingi baju kerja biasa sekali dua kali. Nah..pas diklat kemaren, karena lokasinya di Magelang dan akhir minggu ada acara ke Jogja, maka aku puas-puasin nyari batik murmer yang sesuai dengan seleraku. Dapat lah tambahan

Sanggar Ananda...

Dulu waktu Detya masih belum di Madrasah Istiqlal, dia pernah ikutan balet di Sanggar Kreatifitas Bobo/Bona (SKB) di dekat rumah. Tujuannya siy biar gerak tubuhnya fleksibel, ga kaku kayak emaknya ini....(ampuun deh...aku beneran kaku karena ga pernah ikutan aktivitas seni dari kecil dulu.....beda dengan suamiku yang lentur karena dari kecil biasa olahraga, dan ngegambarnya juga jagoan.... SMA jagoan breakdance dan di Korea kemaren sempat dapat hadiah karena menang dance dengan gaya andalan:breakdance...) Waktu itu hanya sempat ikutan balet satu semester lebih dikit dan berhenti karena dia harus mulai sekolah di Istiqlal ...jadi waktunya ga cukup buat ikutan balet lagi (sempat ikut pertunjukan tahunan juga siy di Gedung Kesenian...). Sejak itu Detya ga pernah ikutan olah tubuh lagi, kamipun udah nyoba nyari-nyari kursusan nari yang dekat-dekat dengan kantor. Tapi ga pernah dapet...(ya ga sempet nyari...gimana bisa dapet...) Eniwei...sabtu kemaren ada kawinan temen suamiku di manggala

Super Sensitifnya Detya...

Ketika Detya mengalami Bullying pertama kali ....aku coba berkonsultasi dengan guru kelasnya dan mereka mencoba cari solusi untuk itu. Guru-guru kelasnya memang melihat bahwa person yang bullying itu memang terlihat berbeda sehingga perlu ada solusi khusus. Setelah itu, curhatan Detya tentang teman itu memang agak berkurang dan dia cukup bahagia di akhir tahun ketika pentas seni dia mendapat kesempatan untuk berpasangan dengan cowok yang dia suka. Tapi waktu diskusi akhir tahun ajaran dengan guru-guru kelasnya, baru dibicarakan bahwa ternyata Detya lebih sensitif dalam menanggapi banyak hal dibanding teman-temannya. Ya..aku memang sudah merasa bahwa Detya terlalu sensitif. Jika ada yang membuat dia ga enak dikit aja..dia langsung merengek-rengek dan meneteskan airmata. Kalau dia ingin aku menjemputnya sekolah sedangkan aku sendiri harus rapat keluar kantor maka pagi itu dia langsung berurai air mata memintaku tetap berusaha menjemputnya.. Guru TKnya bercerita bahwa pada dasarnya t