Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2010

Facts About Me....(3)

Aku punya alergi,yang akhirnya menurun ke anak-anakku. Walaupun bentuk alerginya beda-beda,tapi tetep saja hasilnya mengganggu... Alergiku menghasilkan asma, sedang Detya jadi sering bisulan dan bintitan. Nah, Wisam anak bungsuku, menghasilkan asma juga. Asma itu bahasa kerennya,intinya ya sakit bengek...penyakit yg muncul jika alergennya terpicu. Sampai sekarang aku ga bisa menentukan, sebenarnya alergenku apa siy? Terutama akhir-akhir ini, yang mana dimana....sangat sering kambuh dengan tiba-tiba. Kambuhnya juga ga parah-parah amat, tapi cukup menganggu sehingga aku jadi sangat tergantung dengan ventolin (inhaler). Tapi walaupun ga parah, kalau kubiarkan saja tanpa kusemprot pake inhalerku itu...lama-lama akan semakin parah dan biolanya berbunyi semakin kencang...ngik..ngiiik...ngiiiiik. SUNGGUH MEMALUKAN...!! Duluu sekali, aku ingat ketika kelas tiga SD, aku seringkali kambuh jika musim penghujan. Orangtuaku bilang, waktu aku masih balita, bengekku itu seringkali muncul jika c

Sprei Hanimun

Beuh, ga kerasa udah nambah satu taun lagi pernikahanku ini. Berhubung aku ga punya refleksi apa-apa di tahun ke delapan ini (wow…sewindu ya?), aku mau cerita tentang sprei. Yap…S P R E I….hehehe…cerita ga mutu tapi ingin kuingat-ingat terus… Dulu, waktu lamaran, suamiku memberikan berbagai macam hal seperti layaknya hantaran untuk adat Jawa. Ada seperangkat perhiasan (yang sudah ilang dicuri orang), ada perlengkapan sholat, ada satu set make up, ada seperangkat pakaian untuk nikahan (seperangkat ya seperangkat ….outer and under maksudnya… hihihi), apalagi ya…arloji (yang sangat kuinginkan dan akhirnya ilang juga) dan juga ada sprei satu set. Semua hantaran itu, kami beli bersama-sama, jadi pasti aku suka dan suamiku juga suka. Nah, untuk sprei itu, warnanya putih dengan gambar bunga kuning bersulur biru. Keliatan bersih dan sangat nyaman ditiduri. Berhubung dulu ga ada AC maka si bedcover ga pernah kepake. Sprei ini hanya kami pakai setahun sekali, yaitu malam sebelum tanggal 16

Bintitan a.k.a Timbilan

Sudah lebih setahun ini Detya sering timbilan. Pertama-tama, dia cuma bisulan kecil ganti-ganti di beberapa anggota tubuh. Dia ga banyak mengeluh, tapi kalau sudah keluar 'matanya', dia ga mau dibantu membersihkannya. Takut sakit katanya, dia mau membersihkan sendiri 'mata' itu, tapi tentu saja ga tuntas sehingga bikin gemes kami yang melihatnya. Lalu bisulan itu menghilang digantikan dengan bintitan....iya..bisulan yang di mata itu. Yang kiri sembuh, ganti yang kanan. Yang kanan hilang, muncul lagi di kiri tapi lain tempat. Begitu berulang samapi tiga kali sehingga dia sempat ga masuk sekolah ketika ada dua bintit di mata kanannya. Kami bawa ke dokter dan menurut dokter, karena berulang gini, biasanya karena alergi. Detya ga boleh makan telur dan ikan. Dokter juga memberi antibiotik dan penghilang nyeri. Semenjak itu, kami menghindari memberi Detya telur dan ikan sesuai pesan dokter tersebut. Masalahnya, Detya sangaaaat suka telur. Ketika kami melarangnya ma

Facts About Me...(2)

Ada satu hal tentangku, yang walaupun mungkin ga asyik, tapi....mmmmm...aku ga terlalu ingin merubahnya Mandi Sore/Malam Yup...bagiku mandi cukup sehari sekali...pagi hari pas mau berangkat kerja. OK, aku tau....kesannya jorok.....tapi......aku mau ikut gerakan mempergunakan air sesuai keperluan saja. Taukah Anda, luas Jawa ini 6.5% dari luas keseluruhan Indonesia dan didiami oleh 65% dari seluruh penduduk Indonesia sedangkan ketersediaan air tanahnya cuma 4,5%.....See, dengan mandi cukup sehari sekali...berarti aku juga ikut menanamkan gerakan hidup dengan air secukupnya..... Muahahahaha....bo'ong ding....aku ga seribet itu mikirnya...iya, aku tau cadangan air kita terbatas. Tapi bukan karena itu aku cuman mandi sehari sekali. Aku ngerasa ga ada gunanya mandi sore. Semenjak tinggal di Jakarta (brarti sejak tahun 1999), aku ngerasa mandi sore sama sekali ga bikin badan kerasa segar. Air Jakarta yang sungguh-sungguh jauh dari 'terasa menyegarkan' membuat acara mandi sor

Menjadi Trainer...Part 3

Ternyata benar kata Bang Nh18, bahwa menjadi trainer itu bisa mengasikkan asal kita paham bener materi yang mau kita tunjukkan.... dan mengingat materi tentang Hibah ini benar-benar aku kerjakan dan dua tahun ini kami diskusikan lebih detil lagi untuk bikin aturan yang sesuai..maka rasanya seperti berbagi apa yang aku ketahui kepada orang yang hanya tau sekilas... Tentu saja, jika peserta ga merespon dengan baik, maka aku akan serasa bikin monolog di depan kelas...dan untungnya, peserta training itu cukup ngerti tentang hibah sehingga respon mereka membuat suasana di kelas tidak membosankan. Aku teringat waktu training 6 minggu kemarin dengan berbagai macam karakter trainer dan tidak semua menyenangkan untuk disimak. Ada yang memakai gaya mengajar pancasila yang bikin aku ngantuk setengah mati dan giliran aku mempertanyakan pendapat beliau, beliau tidak menjawab dengan tuntas dan malah memintaku menghentikan diskusi sampai sekian saja. Ada yang kocak abis menceritakan jaman dia muda