Rumah Dan Masalahnya
Perbincangan masalah rumah antara aku dan suamiku selalu saja berakhir dengan ga ada kesimpulan. Aku paham bahwa banyak hal yang dipertimbangkan suamiku dalam rangka mendapatkan rumah idaman, beda denganku yang hanya mementingkan tampilan umum saja. Semenjak kepindahanku dulu dari kontrakan ke rumah dinas tahun 2006, aku sudah memutuskan bahwa urusan memilih rumah aku serahkan sepenuhnya kepada suamiku. Ini dalam rangka menghindari konflik besar. Waktu pindahan 2006 dulu, kami selalu argueing tentang segala hal. Saat itu rumah dinas yang kudapatkan sangat-sangat tidak layak huni sehingga butuh renovasi lumayan besar. Nah, dalam rangka renovasi itu kami diskusi dengan emosi yang diakhiri dengan saling membentak di hadapan Bapakku. Bapakku memang datang membantu proses renovasi itu dengan membawa tukang dari kota asalku sehingga beliau juga mengamati semua pross diskusi kami tanpa sekalipun turut campur. Setelah insiden saling membentak itu, akhirnya Bapakku cerita tentang suatu hal ...