Santana

Kalau Java Jazz tahun lalu, daya tariknya buatku adalah Toni Braxton. Ditambah dengan penawaran spesial dari kartu kredit BNI maka harga tiket jadi ringan buatku. Pada akhirnya, penampilan yang paling menarik buatku adalah dari Maliq & D'essensial (yang akhirnya menjadi salah satu band favoritku). Penampilan TB sendiri, menjadi mengecewakan karena sound system yang berantakan.

Tahun ini, daya tarik Java Jazz adalah Santana. Walaupun cukup tertarik, aku tidak segera mencari tiket penawaran spesial dari BNI. Karena suamiku tidak memberi tanda-tanda tertarik menemaniku nonton. Lah, kalau aku berangkat sendiri ya repot dan tentu saja ga asik.

Jadi walau diawal penjualan tiket, harganya sungguh-sungguh jauh di bawah harga normal, aku tidak segera beli tiket. Ya sudahlah...kalau tidak nonton Santana.

Bagiku sendiri, Santana menjadi sangat menarik ketika berkolaborasi dengan penyanyi yang populer saat itu dengan membawakan Maria dan Smooth. Dan ketika mendengarkan lagu Oye Como Va, samar-samar aku ingat Bapakku dulu sering banget memutar lagu ini. Jadi kalaupun ingin nonton Santana, aku harap lagu-lagu yang familiar di telingakulah yang dinyanyikan.

Lalu sekitar hari Rabu lalu ada teman baik yang punya lebihan tiket untuk kami gunakan. Lengkap dengan tiket Santana. Wah...kalau sudah jodoh ga akan lari kemana

Ya sudah, kami akan nonton Java Jazz lagi dan kali ini harus well prepared. Jangan seperti orang bingung kayak tahun lalu. Kali ini harus jelas mau nonton apa saja.

Ternyata semua orang punya planning yang sama denganku. Setelah keluar dari panggung Elfa Secioria dan berniat untuk antri buat Santana, antrian sudah mengular dan membentuk lingkaran. Sial, ga akan bisa berada di baris depan kalau begini. OK lah, demi Santana. Dan antrian yang mengular hampir satu jampun itu akhirnya masuk dan pertunjukan Santana segera dimulai.

Wah, rasanya puas banget, dibuka dengan Maria dan menjelang closing dengan Smooth, belum lagi lagu-lagu diantaranya...pokoknya puas puas puas.

Selesai dengan Santana, kami langsung menuju Maliq dan ternyata ruangan sudah sangat penuh. Maliq tetap menarik, tapi setelah puas dengan penampilan Santana, Maliq menjadi biasa saja. Rasa yang didapat ketika nonton Maliq tidak seperti tahun lalu.

Penampilan Maliq memakai tema dan sangat terencana. Kejutannya adalah, ada lagu yang diaransemen ulang sehingga menjadi upbeat dan 2 lalu Grease yang dicuplik untuk salah satu penampilan mereka. 'You're the One That I Want dan Summer Loving'...wah...dua lagu paling favorit buatku dari lagu-lagu Grease...

Ah, seandainya saja Java Jazz tahun depan ada yang menampilkan keseluruhan Grease aku akan sangat senang sekali :D

Oiya...aku harap Bondan & Fade 2 Black bisa juga ikutan ajang ini. Tentu akan menarik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Lebih Lanjut Tentang Diane 35

Food Allergy and Food Hypersensitivity