Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Catatan harian : Asertif

Sebelum aku kenal istilah asertif, sungguh bicaraku spontan banget. Apapun yang ingin kukomentari, akan aku komentari tanpa memilih kalimatku. Baru setelah kalimat-kalimat spontanku itu keluar, aku sadar bahwa mungkin saja lawan bicaraku jadi tersinggung dengan ucapanku. Setelah training softskill competency beberapa waktu lalu , aku mulai belajar mengatur kalimatku sehingga sedapat mungkin lawan bicara merasa nyaman. Misalnya ketika niatnya akan mengkritik kesalahan, maka bagaimana kalimatku itu tidak sampai menyinggung tapi justru membangun. Dengan berpikir terlebih dahulu, sifat spontanku menjadi jauh berkurang. Ketika aku tetap tidak menemukan kalimat positif yang baik, maka lebih baik aku diam saja. Nah, ketika aku ingin menyampaikan sesuatu ke suamiku aku juga berpikir terlebih dahulu karena dulu seringkali adu argumen hanya karena aku selalu bicara spontan. Kalau ke orang lain berusaha selalu asertif, kenapa sama suami tidak? Akibatnya, jika aku tidak kunjung menemukan kal

Catatan Harian : Berhenti Ngomel

Ketika suatu masalah sudah terjadi, benar-benar ga ada gunanya bagi kita untuk ngomel panjang pendek mengenai penyebabnya. "Kamu sih ga dengerin...udah dibilang bla..bla..bla..". "Coba tadi kita bla..bla..bla...". Nah, untuk berhenti ngomel seperti itu, bagiku butuh usaha yang keras karena seperti otomatis saja mulut ini pengen ngomel 'kalau saja..'...'kalau saja..' Hari Kamis kemarin aku terlambat ke kantor karena kena macet. Kenapa kena macet, ya karena berangkatnya kelewatan cukup banyak. Kenapa berangkatnya kelewatan..ya...karena suamiku terlalu detil mengurus ini itu sehingga mandinya kesiangan. Sudah sepanjang pagi sudah kuingatkan agar ga usah terlalu detil...biar saja anak-anak mengurus dirinya masing-masing. Tapi tetap saja beliau ga tahan. Akhirnya ya itu tadi....kena macet. Sepanjang menghadapi macet, rasanya mulut ini sudah ga tahan aja ngomel panjang pendek. Tapi sungguh aku berjuang untuk diam saja..menutup mulut rapat-rapat. A

Merasa Nyaman

Alhamdulillah...saya sedang ingin bersyukur...sangat ingin bersyukur dengan keadaan saya, baik sebagai anak...sebagai ibu...sebagai istri..sebagai pekerja.... Ah..sebagai semua fungsi saya di hidup ini... Saya sungguh merasa nyaman. Tadi malam, kami sampai di rumah sekitar jam 8 malam. Dengan anak-anak yang sudah tertidur di mobil menjelang sampai di rumah. Kurasa, anak-anak juga tertidur dengan perasaan puas...walau sempat rebutan mainan di mobil. Javas dan Wisam sudah aku suapin sepanjang perjalanan pulang. Detya sendiri sudah menghabiskan jatah makannya di TPA. Di mobil, suasananya meriah karena ada Wisam yang sudah mulai mendominasi jenis musik yang harus didengarkan. Kami mendengarkan anak-anak bercerita segala rupa... Sampai akhirnya keadaan menjadi hening menjelang sampai di rumah. Sampai di rumah, keadaan rumah sudah bersih. Walaupun tidak ada housemaid yang tinggal di rumah, tapi ada yang bantu cuci setrika dan beberes, sehingga ketika pagi hari kami tinggalkan rumah