Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Menikmati Kopi

Gambar
Duluuu itu, sukanya cuma minum kopi sasetan, yaa bangsa kapucino, kopi mix atau apalaah.  Sempat merasa mual setiap kali minum kopi sasetan sehingga pindah jadi minum coklat atau teh.  Segala macam teh dicoba, tentu saja pakai gula. Tahun 2014 aku pindah kantor, dan teman samping ruanganku nyaranin aku untuk nyoba minum kopi hitam tanpa gula. Gausah kopi yang khusus, cukup kopi kapal api saja tapi tanpa gula. Agak lama ga berminat nyoba sama sekali. Sampai suatu ketika, yasudahlaah nyoba, dan ternyata tidak semenyeramkan yang aku bayangkan.  Lama-lama tahan sama kopi kapal api full kopi hitam. Lalu sudah mulai merasa, kopi kapal api terasa hambar gaada kesannya sama sekali, lalu nyoba kopi lampung. Sejak itu favorit banget kopi lampung itu atau apapun kopi robusta yang lain, dan selalu kopi tubruk no sugar no cream. Lalu awal 2017 mulai menjalankan ketofastosis, maka sengaja beli french press dan coffee maker yg pour over, karena di KF itu ada Bulletproof Coffee (BPC) yang resepnya sep

Sekali Lagi Tentang Menulis

Minggu ini lumayan nyenengin. Awal minggu, Pak Bos ngajak diskusi pagi, dan usulanku untuk menulis itu diperhatikan.  Sebenarnya tidak secara langsung sih. Jadi ada satu kegiatan seremonial, yang karena PSBB ini ga mungkin dilakukan, akan digantikan menjadi capacity building. Arahannya sih, yang ada kaitannya dengan riset atau kajian yang kami kerjakan.  Jadi aku sdh nanya kesana kemari yang intinya, kajian dan riset kami tentang domestik, dan ga cocok dengan capacity building yang nanti akan disediakan dari luar.  Maka aku usul untuk training softskill. Lapor ke atasanku langsung, ga direspon.  Jadi aku diskusi dengan atasan yang lain.  Ternyata beliau beliau usul untuk sharing knowledge dengan negara lain, tapi juga setuju untuk training sofskill. Jadi pas rapat pagi itu, atasanku nyampein tentang sharing knowledge dan training softskill, dan langsung nunjuk aku untuk jelasin yg softskill.  Awalnya, aku kepikiran untuk training komunikasi publik, karena semua pegawai sekarang harus b

Menulis

Kalau baca tulisan yang menarik itu, selalu dalam hati berpikir:Bagaimanaaaa ya bisa menulis semenarik ini? Apakah memang harus ada bakat dulu menyusun kata? Kalau cerita fiksi, sungguh aku yakin, imajinasiku sangat terbatas, jadi bisa dipastikan kalau aku gaakan bisa menulis fiksi.  Tapi hasrat ingin menulis itu cukup besar, makanya dulu memulai menulis di blog ini. Paling tidak, walau tidak bisa menyusun cerita fiksi, bisa mencoba untuk menuangkan cerita sehari-hari secara lebih terstruktur dan orang lain mengerti apa yang ingin aku sampaikan. Beberapa tahun terakhir ini membaca tulisan Dahlan Iskan, jurnalis pemilik Jawa Pos yang mantan Menteri BUMN.  Beliau itu kan jurnalis terkenal, jadi aku pengen tau gimana sih, cara jurnalis sharing cerita harian tp dengan bahasa yang mirip ngeblog gitu.  Aku perhatikan bahwa tulisan beliau sangat ringan, semudah mungkin menyampaikan fakta secara menarik.  Dan aku merasa, kalau saja menulis berita sama seperti sharing cerita sehari-hari tentu m