Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

Avail

Sebelum baca, aku mesti ngingetin dulu kalau ini tentang urusan perempuan. Jadi kalau bukan perempuan, silahkan baca yang lain :D... Ini tentang problemaku saat datang bulan Sudah dua tahun lebih ini aku selalu iritasi saat datang bulan sehingga jadi sangat terganggu. Bagaimanapun aku mensiasati, dari ganti tiap dua jam bahkan kurang dari itu atau mencoba berbagai merek dari yang biasa diiklankan sampai yang dipajang di konter supermarket. Semuanya berakhir dengan iritasi. Sempat terpikir untuk memakai tampon, tapi....membayangkan saja aku jadi ngeri. Jadi opsi mencoba tampon harus dicoret. Lalu ketika waktu itu aku papsmear di Yayasan Kanker Indonesia, petugas di bagian administrasi sempat menawarkan produk pembalut khusus tanpa pemutih dan mengandung bahan herbal yaitu Avail yang diklaim dapat mencegah kanker rahim. Tapi karena harganya yang berkali-kali lipat dibanding pembalut biasa, maka aku sama sekali ga berminat untuk tau lebih lanjut mengenai pembalut itu. Sampa

Ulang Tahun Javas

Gambar
Setelah menyiapkan semuanya... pagi ini acara melukis kaos berlangsung. Dari pagi Detya sudah ribut sendiri, minta salah satu dari kami (ayah atau bunda) untuk menemani. Aku janji jam 9an bakal ke TPA dan ( tepat Detya langsung telpon memintaku segera datang....ONTIME...sigh... Intinya...ini kegiatan melukis kaos mereka Hampir semuanya memulai dengan mewarnai namanya. Hanya Rafif yang langsung mewarnai gambarnya. Karena Javas ingin berhati-hati dengan kaosnya, dia banyak minta bantuanku untuk mewarnai batas-batas pinggirnya...(tentu saja hasilnya jadi lebih rapi :D dan aku sendiri menikmati proses mewarnai itu...haghaghag) Dan ini hasil lukisannya Senaaaang sekali....semua jerih payahku ribet sendiri terbayar melihat ekspresi anak-anak ketika mulai melukis..... Semua kegiatan kreatif memang ga ada matinya.... Bagi yang ingin merayakan ultah anak dengan cara berbeda bisa melakukan hal yang sama...melukis kaos..menghias kue.....melukis kaleng susu untuk jadi tempat pensil... Ga cuma po

Perayaan Ulang Tahun

Dari dulu, aku ga ingin merayakan ultahku atau anak-anakku dengan mengundang teman-teman. Bagiku ulang tahun adalah sesuatu yang pribadi yang mestinya dibagi hanya untuk orang-orang terdekat. Jujur saja, dalam satu kelas waktu sekolah, biasanya hanya beberapa orang saja yang merupakan teman dekat. Jadi menurutku kalau mengundang semua teman malah ulang tahun jadi kehilangan maknanya. Waktu masih di Banyuwangi dulu, ulang tahunku atau saudara-saudaraku cukup dirayakan dengan beli mi pangsit yang luar biasa enak (dan mahal) untuk kami makan bersama di rumah. Sebungkus untuk 2 orang. Jadi kami bertujuh cukup beli 4 bungkus (Bapak tentu saja satu bungkus sendiri). Jadi jelas, kami makan mi pangsit itu setahun hanya 6 kali (ultah ibuku ga kehitung, karena kami semua gatau kapan ultah ibuku :D) Mi pangsit itu sampai sekarang menjadi makanan wajib yang harus kumakan ketika pulang kampung. Nah untuk anak-anakku juga begitu, aku ga minat sama sekali merayakan ultah mereka di sekolah atau d

Kontes Cal-Vin Giveaway

Gambar
Aku sedang rapi-rapi foto jaman dulu dan kebetulan di blog Bang Trainer....(as always..) ada posting tentang kontes Maret Ceria . Berhubung nafsu narsis yang luar biasa... maka disamping Detya kuminta posting dan ikutan , aku sendiri tentu saja ga mau ketinggalan. Ah...anak-anak selalu saja mengundang gairah untuk mengabadikan keseharian mereka. Foto-foto di atas dimulai dari saat Wisam (si bungsu) baru beberapa hari (April 2007) sampai yang paling akhir adalah saat kami liburan ke Bali dengan Wisam yang sudah bisa mengacungkan dua jarinya membentuk V-sign (Oktober 2010). Kalau menuruti hasrat narsis...rasanya semua foto pengennya diikutsertakan....tapi syaratnya satu blog hanya satu foto. Jadi Mbak Lidya....foto ini saya sertakan untuk Cal-Vin Gaveaway ya...

Birthday Present from Detya II

Gambar
Postingan telat tapi sungguh sayang jika tidak dimasukkan sebagai arsip....terutama sebagai reminder buat diriku sendiri. Seperti tahun lalu, Detya juga menyiapkan kado buat ulang tahunku kali ini. Dia juga sudah kasak kusuk ingin bikin sendiri bunga buatku. Rencananya dia mau praktek ketrampilan yang ada di buku/majalah yaitu bunga dari sedotan plastik. Mengingat ketrampilan ini melibatkan lilin yaitu dengan memanaskan susunan sedotan itu di atas api lilin, maka aku agak-agak resisten karena kuatir lelehan plastik bisa melukai kulit. Lagipula....ini bagian terburukku sebagai ibu....aku agak2 malas menyimpan hasil-hasil karya anak-anak. Disamping ga ada tempat, juga biasanya ketertarikan (excitement) untuk ngumpulin itu cuma sesaat...lalu semuanya berakhir di pembuangan. Maka demi untuk memudahkanku menyimpan hadiah-hadiah ultah dari Detya, maka kemarin dia kuarahkan untuk menulis ucapan saja..atau puisi. Hmm....benar-benar ibu yang mau enak sendiri saja... :( Lalu pada saat Det

9 Summers 10 Autumns dari Kota Apel ke The Big Apple

Gambar
Saya ingin mengulas buku yang ditulis oleh teman baik saya waktu kuliah dulu, Iwan Setyawan. Ia penulis novel “9 Summers 10 Autumns dari Kota Apel ke The Big Apple”. Sebelumnya, Iwan telah menerbitkan buku puisi dan fotografi berjudul “Melankoli Kota Batu” , kota tempat kelahiran si penulis. Pada saat itu, secara simultan, Iwan juga tengah menyelesaikan memoir pribadinya. Tetapi kemudian ditawar oleh salah satu penerbit besar di Indonesia untuk diterbitkan menjadi novel fiksi yang berangkat dari kisah nyata penulisnya. Saat ini, novel-novel berdasarkan kisah nyata penulisnya telah banyak beredar, mulai dari novel Andrea Hirata sampai, yang baru terbit terakhir, karya A. Fuadi. Jadi mungkin saja terjadi pengasumsian bahwa novel ini akan bergaya yang sama dengan novel-novel sejenis yang duluan terbit. Terus terang, saya tidak pernah tuntas membaca karya A. Fuadi karena terlalu tenggelam dalam karya Andrea Hirata. Saya khawatir, buku “9 Summers 10 Autumns” ini memiliki pola bercerita

Klarifikasi Pertanyaan Atas Diane 35

Inilah susahnya ngeblog hanya untuk catatan pribadi tapi mengandung informasi umum. Sebagai catatan pribadi, aku tidak selalu membaca semua komen yang masuk dan menanggapinya. Seringkali hanya membaca komen-komen ditulisan terbaru dan ga sadar sama sekali bahwa ditulisan yang lalu banyak yang bertanya dan membutuhkan jawaban. Seperti tulisanku tentang Lebih Lanjut Tentang Diane 35 , ternyata banyak sekali yang menanggapi dan akhirnya bertanya di artikel tersebut. Seharusnya, ketika tau bahwa artikel itu punya hit tertinggi dalam blogku ini, mestinya sering-sering dilihat untuk ngecek, mungkin saja ada pertanyaan atas tulisanku itu. Eniwei, berhubung butuh banyak penjelasan dari semua pertanyaan itu, maka lebih baik kutulis terpisah daripada menjawab di kolom komentar. Aku mau menjawab dan sekalian klarifikasi: Aku memakai Diane ini bukan anjuran siapa-siapa, pilihanku sendiri setelah menimbang-nimbang dari semua pilihan kontrasepsi. Dan pas saat ingin memulai, CS Diane mene

Deal Keren

Gambar
Berawal dari ketertarikan melihat iklan di fesbuk, maka iseng saja aku klik iklan Deal Keren yang mengklaim bisa memberikan diskon up to 70% untuk berbagai hal, dari makanan, hotel sampai hiburan. Sebenarnya agak-agak ragu ketika mencoba daftar, tapi karena saat pertama lihat itu penawarannya adalah Panecook yang lokasinya biasa kami lewati setiap hari , maka aku memutuskan untuk beli 4 voucher dengan diskon 50%. Rencananya akan kupakai dinner waktu anniversary kemarin, namun rupanya selalu saja kecapean tiap malam jadi malas mampir. Lalu karena hari ini adalah ulang tahunku, maka siang- siang sengaja pergi kesana untuk mencoba voucher dan lagian anak-anak adalah penggemar pancake, jadi paslah. Ternyata memang voucher ini bisa dipakai dengan mudah dan tanpa proses yang berbelit-belit. Ketika datang aku langsung ke kasir menanyakan prosedurnya gimana, dan langsung diterangkan bahwa voucher ini berlaku untuk harga makanannya saja, sedangkan service charge dan tax harus ditanggung terpi

Door Prize dan Bonus

Gambar
Acara-acara umum seperti Java Jazz, Bobo Fair, Pesta Buku dan lainnya sering menjadi sarana promosi bagai banyak pihak. Dari Grup Penerbitan yang menawarkan harga khusus untuk berlangganan, sampai yayasan yang ingin menggalang dana untuk keperluan target yayasan tersebut. Biasanya dalam penawaran tersebut pastinya akan ditawarkan sesuatu hadiah tambahan, entah bonus langsung ataupun doorprize. Nah, di acara Java Jazz kemarin, aku mendapat bonus dan juga door prize dari dua penawaran berbeda Dulu aku sempat beli buku diskon yang dikeluarkan oleh Sampoerna Foundation dengan tag Save A Teen, seharga 100 ribu. Niatku adalah menyumbang, perkara diskonnya aku pakai atau tidak, itu lain lagi. Aku pikir dari 100rb itu sebagian besar akan masuk untuk program Save A Teen. Ternyata setelah kubaca ulang disalah satu sudut buku diskon yang ditulis dengan huruf yang sangat kecil, bagian untuk Save A Teen hanya sebesar 10ribu saja. Yaaah..cukup kecewa, apalagi benar aku hanya menggunakan dua ku

Santana

Kalau Java Jazz tahun lalu, daya tariknya buatku adalah Toni Braxton. Ditambah dengan penawaran spesial dari kartu kredit BNI maka harga tiket jadi ringan buatku. Pada akhirnya, penampilan yang paling menarik buatku adalah dari Maliq & D'essensial (yang akhirnya menjadi salah satu band favoritku). Penampilan TB sendiri, menjadi mengecewakan karena sound system yang berantakan. Tahun ini, daya tarik Java Jazz adalah Santana. Walaupun cukup tertarik, aku tidak segera mencari tiket penawaran spesial dari BNI. Karena suamiku tidak memberi tanda-tanda tertarik menemaniku nonton. Lah, kalau aku berangkat sendiri ya repot dan tentu saja ga asik. Jadi walau diawal penjualan tiket, harganya sungguh-sungguh jauh di bawah harga normal, aku tidak segera beli tiket. Ya sudahlah...kalau tidak nonton Santana. Bagiku sendiri, Santana menjadi sangat menarik ketika berkolaborasi dengan penyanyi yang populer saat itu dengan membawakan Maria dan Smooth. Dan ketika mendengarkan lagu Oye Com

My Favourite Quote

Dari senin kemarin, aku diklat di Blok M dan diawal diklat panitia langsung membagikan formulir yang harus diisi. Biasalah pertanyaannya, nama, alamat, ttl, sampai hobi segala. Pertanyaan yang agak unik adalah yang terakhir, motto hidup. Hadew...serasa masih SMP dulu kalau ngisi buku kenangan teman,pasti ada pertanyaan tentang motto Ternyata aku ga bisa langsung mengisinya, aku masih harus berpikir apa yang menjadi mottoku saat ini. Aku ingat, setelah lulus dulu aku selalu menulis 'No Regret' sebagai shout out-ku. Aku berpikir, bahwa apa yang pernah dilakukan jangan pernah disesali, semua terjadi karena keputusan saat itu. Kalaupun ternyata salah, maka cari hikmahnya, cari pembelajaran dari kesalahan itu. Berkubang dalam penyesalan hanya akan membuat diri sendiri ga bergerak maju. Sampai saat ini No Regret tetap jadi acuanku. Hanya saja kupikir harus ada perbedaan setelah lebih dari 10 tahun. Lalu aku ingat satu quote yang aku lihat saat nonton film Bambi sekitar 3 tah