Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Cincau Hijau

Gambar
Aku kenal cincau hijau itu waktu kuliah di Bogor karena di Banyuwangi, adanya cuma cincau hitam yang biasa dijadikan campuran es campur. Ketika pertama kali merasakan cincau hijau, aku langsung suka sekali karena teksturnya yang lembut seperti puding terasa meluncur di tenggorokan. Beda dengan cincau hitam yang harus dikunyah dengan cukup kalau tidak mau kesedak pas nelan. Waktu itu (dan sampai sekarang) yang kuutamakan adalah rasanya yang enak, aku yakin saja sih kandungannya pasti baik untuk kesehatan terutama untuk panas dalam. Setelah di Jakarta, kadang-kadang kalau ada tukang cincau keliling lewat, aku sengajakan beli dan menikmati cincau hijau itu. Sampai suatu ketika aku nonton liputan investigatif di salah satu TV yang rutin menanyangkan hal beginian (beuh...benar-benar mengurangi nafsu jajan sembarangan). Itu loh tayangan yang biasa menampilkan bakso tik*s, ayam tiren, ikan asin formalin, kue boraks..yang begitu-begitu deh. Nah, suatu ketika ada tayangan tentang cin

Anak Perempuan II : Anakku Sendiri

Gambar
Dua tahun lalu saat aku menghabiskan lebaranku di rumah Mertua, aku bisa memahami kenapa seorang Ibu ingin punya anak perempuan. Aku mengamati bahwa seorang anak perempuan adalah tambatan hati untuk Sang Ibu. Yaaah..saat itu yang aku amati adalah diriku sendiri dibandingkan Mertuaku yang tiga anaknya laki-laki semua. Saat itu aku di rumah Mertuaku dan merasa bahwa aku tidak bisa senyaman ketika di rumahku sendiri. Pada akhirnya anak perempuan akan menjadi kebutuhan luar biasa disaat seorang Ibu beranjak tua. Saat ini aku ingin berbicara tentang anak perempuan dari sisi kebutuhanku terhadap anakku sendiri. Sepulang kerja kemarin, tiba-tiba aku merasa tidak enak badan dan terasa mau demam. Maka sepanjang perjalanan pulang naik taksi, aku hanya berdiam diri memejamkan mata mencoba istirahat. Namun keadaan semakin memburuk ketika kami sampai di rumah. Aku ga bisa melakukan apa-apa kecuali bergelung dibawah selimut dan menggigil tidak karuan. Dan saat ga ada satu orang dewasap

Celengan Bambu

Gambar
Suatu ketika Detya merajuk ingin punya celengan kaleng bergambar Barbie. Namun suamiku yang menyukai barang-barang buatan tangan, akhirnya berangkat ke toko bambu dan membuatkan celengan bambu seperti ini Aku lupa tepatnya kapan membuat celengan ini, yang jelas sudah setahun lebih...mungkin akhir 2009. Dan Sabtu lalu, mengingat si celengan ini sudah penuh maka anak-anak minta untuk dibongkar. Agar si celengan ini ga mubazir, maka setelah beberapa lama aku membatasi bahwa koin yang bisa masuk di celengan ini adalah koin 500 atau seribu. Setelah dihitung-hitung, hasilnya kira-kira 200an ribu... Anak-anak sepakat untuk memasukkan uang ini ke tabungan mereka.. (walau sempat diambil sedikit-sedikit untuk beli mainan di abang-abang yang nongkrong dekat masjid..) Sepertinya waktu untuk membuat celengan bambu yang baru lagi...

Bonus Deal keren

Gambar
Gara-gara nulis tentang NAIA Beauty Gallery dan beberapa review tentang kupon Deal kerenku, rupanya salah satu Humas Deal Keren ada yang bertugas mencari berita tentang Deal Keren dan menemukan tulisan di blogku ini. Diawali dengan komen di artikel NAIA: Halo Mbak Dewi, Aku Reza dari DealKeren. Senang DealKeren bisa memberikan penawaran yang disukai Mbak Dewi. Boleh aku minta alamat emailnya? Kalau boleh kirim ke reza.yazdi@dealkeren.com DealKeren mau kasih sesuatu buat Mbak Dewi, gak besar tetapi mungkin berguna hehehehe... 12 Juni 2011 21.38 Dilanjutkan dengan email-emailan dua kali, maka tadi malam Mas Reza mengirimkan email berikut : Hai Mbak Dewi, Kami baru saja menambahkan kredit sebesar Rp. 50.000 ke dalam akun Mbak Dewi. Terima kasih sudah berbagi pengalaman di dalam blognya. :) -- Regards, Reza Yazdi Search Engine Specialist DealKeren.com STC Senayan Lantai 7/E Jl. Asia Afrika IX Gelora Senayan Jakarta Tel: 021 - 5793 1988 Fax: 021 - 5

Batik Banyuwangi

Gambar
Dari sekian banyak koleksi batikku, sebagian besar adalah batik madura. Untuk Batik Banyuwangi sendiri, aku hanya punya satu. Kenapa Batik Madura? Karena harganya yang cukup terjangkau dan sudah bisa dapat batik tulis. Beda dengan Batik Banyuwangi, kalau mau yang tulis harganya bisa dua kali lipat batik madura. makanya aku jadi perhitungan walaupun ini batik asli daerahku sendiri. Lalu saat pulang kampung kemarin, aku mampir di toko batik Banyuwangi langgananku yaitu Sayu Wiwit. Biasanya aku langsung ke workshopnya tapi ternyata sekarang sudah ada toko batiknya tersendiri. Dan tampilannya membuatku ngiler...aduuuh...bagus semuanya. Dengan warna-warni yang bikin aku suka dan motif yang beragam, langsung saja aku telpon teman baikku yang juga kolektor Batik. Hasilnya sukseslah aku membawa pulang 4 batik tulis, satu kombinasi dan satu cap. Harga batik tulisnya sudah naik, tapi karena aku beli agak banyak dan yang jual teman SMAku sendiri, aku dapat harga yang sama dengan sa

Banyuwangi dan Wisata Kuliner

Gambar
Hal yang pasti kurindukan saat pulang ke Banyuwangi adalah makanannya. Ada banyak makanan khas yang ada di Banyuwangi. Sebut saja Rujak Soto, makanan ini hanya ada di Banyuwangi. Kalau rujak cingur rasanya sudah umum bagi para Jawa Timuran dan memang termasuk makanan wajib di Jawa Timur. Tapi Rujak Soto...hmmm..hanya ada di Banyuwangi. Sesuai namanya, Rujak Soto adalah campuran rujak cingur dengan soto madura dengan isi jerohan (babat dan iso/usus)...dan memang begitu cara buatnya. Rujak cingur yang sudah siap, disajikan dalam mangkuk dan disiram dengan soto jerohan... Hasilnya? yummy luar biasa buatku. Bagi orang yang bukan Jawa Timur, mencoba rujak cingur butuh keberanian karena warna rujak yang hitam karena efek petis, membuat orang jadi tidak berselera. Nah bagi orang yang sudah terbiasa makan rujak cingur, rujak soto tetap produk yang aneh. Untungnya suamiku mau mencobanya dan sekarang beliau yang paling bersemangat nyari rujak soto kalau pulang ke Banyuwangi. Makana