Puyeng Berat

Rasanya bingung ngatur waktu, kerjaan numpuk banget. Padahal aku punya dua staf dan dua-duanya sudah kumanfaatkan sebaik mungkin. Seperti biasa jika akhir tahun begini semua kerjaan terutama yang program numpuk puk, bikin aku puyeng.

Sejak tahun 2006 aku sudah pegang program (waktu itu cuma satu) jadi setelah itu orang-orang pada puas dengan cara kerjaku dan akhirnya taun-taun berikutnya semua program di limpahkan ke mejaku. Tahun 2007 ada 3 program yang kuhandel (walo satu akhirnya pas nego aku ga ikutan karena ke Manila). Dan semuanya numpuk di akhir tahun. Tahun ini ada 3 program lagi dan proyeknya ada 2 (kemungkinan besar malah 3). Pertengahan Agustus kemarin sudah nego 1 proyek, one down four more to go. Belum lagi yang kerjaan rutin, yang entah mengapa dari pertengahan Agustus lalu sampai sekarang tumpah ruah bikin masalah semua.

Aku selalu bekerja sebaik mungkin dan secepat mungkin sehingga jika stafku ga bisa mengimbangi kecepatanku ya langsung aja kuambil alih. Akibatnya ya itu tadi...puyeng berat. Belum lagi ada ekstrakurikuler yang harus kuurus. Entah mengapa ekskul satu ini kok ya tumpleknya ke aku, padahal aku sudah berusaha segala macam cara untuk juga melibatkan sekan sebelah mejaku. Tapi akhirnya kami sepakat bahwa mulai hari ini dan selanjutnya akan pindah ke rekanku itu (kesepakatan kami berdua aja, habis Bos ga bilang apa-apa ketika aku tanya).

Ekskul ini emang spesial, karena sebenarnya core pekerjaan sama sekali bukan di tempatku. Hanya karena Big Bosku jadi Ketua Tim maka aku kebawa-bawa, ga mungkin kan Big Bosku ngerjain yang remeh temeh...jadi mau ga mau aku ikutan deh. Padahal yang diomongin disitu sama sekali bukan expertise-ku. Jadi aku cuma sebagi notulis, nyiapin hal remeh temeh itu tadi tapi bikin aku kelabakan. Awal-awalnya aku sering protes ama yang asli punya kerjaan, sering debat juga walau akhirnya debat kusir karena cuman saling melimpahkan ga mau megang. Dan proses itu bikin gondok membesar di leherku. Temen sebelahku juga gondok berat makanya kalau bisa dia ga mau ikutan (makanya aku jadi kayak kerja sendiri). Tapi ya itu tadi dengan segala daya dan upaya temanku itu tetap kulibatkan sampai akhirnya dia mau menerima limpahan ekskul ini secara menyeluruh (iya ga sih...ikhlas ga ya...). Mungkin dia kesian juga ngeliat aku kayak ayam nelen karet gelang...kebanyakan kerjaan.

Akibat sampingannya apa coba? Sudah berminggu-minggu ini aku menelantarkan anak-anakku. Artinya, ga anter jemput mereka, ga cerita sebelum tidur, ga banyak menanggapi cerita mereka (karena fisikku udah kepayahan, maunya moloor terus pas nyampe mobil/rumah). Aduuuh...anak-anakku sayang maapin Bunda ya...kali ini yang ada di otak Bunda cuman kerjaan aja...kalian agak terpinggirkan...Doain ya..kalau nanti nomenklatur yang baru udah resmi dan yang kerja udah dilantik, kerjaan Bunda jadi banyak berkurang. Sabar ya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog