Twilight

Gramedia Grand Indonesia launching dan sesuai kebiasaan maka disertai dengan diskon 30%..mulai 20 - 25 Desember 2008. So..para penggila buku..silahkan berbelanja samapi puas..(diskon 30% emang bikin mabok).

Aku ingiiiiin sekali beli buku senopati pamungkas dari arswendo atmowiloto..tapi ada dua buku tebal-tebal dan harganya itu benar-benar bikin mabok...makanya masih menahan diri untuk membelinya.. Nah..akhirnya setelah menahan diri untuk membeli twilight dan 2 buka lainnya pas relaunch gramed di mal ciputra.. maka kali ini aku memutuskan untuk membeli 3 seri twilight yang ada... Dan aku sama sekali tidak menyesal. Buku yang bagus banget cara bertuturnya..walaupun cerita dari sudut pandang orang pertama, tapi mengalir lancar dan sama sekali ga membosankan...highly recommended..lah..

Sebenarnya kategori novel ini adalah novel remaja..tapi berhubung filmnya juga sudah tayang dan sepertinya novel ini laku keras maka aku tetap membeli novel ini. Dan memang ceritanya tentang tokoh utamanya yang baru masuk SMA dan pindah dilingkungan baru. Tapi jangan mengharap ada cerita khas remaja amerika sebangsa high school musical atau beverly hills yang gemerlapan gitu..tapi cerita ini murung dan sedih dengan tokoh utamanya yang clumsy banget. Saking kikuknya dia sering cedera..bahkan jalan lurus saja bisa mengakibatkan dia jatuh.

Jalan ceritanya mengalir menyenangkan bahkan pengulangan informasi, yang kalau di buku Gajah Mada bikin aku jengkel, di cerita ini diuraikan dengan menarik sehingga aku merasa nyaman-nyaman aja baca informasi berulang-ulang. Terus ada satu hal yang ingin kucontoh, bahwa diusia semuda itu, 16 tahun, Bella, si tokoh utama sudah bisa menentukan pilihannya sendiri untuk kemudian menjalani dengan sepenuh hati apapun resikonya. Aku bayangkan aku sendiri dulu ketika seumuran itu (bahkan kadang-kadang sekarang) masih gampang terombang ambing dengan pendapat umum. Kalau kebanyakan berpikir gini maka akupun ikutan gini..kalau ada yang memilih gitu akupun seringkali ikut berpikir gitu..betapa ga punya pendiriannya aku.

Makanya aku ingin sekali anak perempuanku punya pikiran yang kuat atas pendapat-pendapatnya sendiri, tidak gampang ikut-ikutan seperti aku. Aku berpikir jika aku teguh pendirian maka aku bisa menjadi lebih baik lagi. Dan harapan itu kuwujudkan dalam nama anak pertamaku...Wikrama (bahasa sansekerta artinya teguh pendirian). Tentu saja pendirian kuat itu ga akan berguna kalau jalan yang dipilih ga bagus. Makanya dari sekarang selain memotivasi dia untuk ga gampang ikut-ikutan orang lain juga memberi dasar yang baik agar dia bisa mengambil keputusan yang benar (syusyah banget..karena kenyataannya sekarang dia sangat suka mengekor anak yang lebih besar dari dia).

Eniwei..karena sudah baca novelnya gini, bikin aku ingin lihat filmnya niy...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog