UJUB

Barusan ada arisan dharma wanita di kantor. Ketuanya ngasih masukan tentang UJUB....hiks...hiks...jadi mesti introspeksi diri nih..

Ibu Ketua menyampaikan bahwa berdasar apa yang dia baca pada republika (semua artikel dibacain) ujub itu lebih membanggakan semua hal karena kemampuan pribadi padahal tidak ada kebaikan tanpa Allah yang mengatur semuanya. Misalnya, dia ngasih contoh: ketika kita kewalahan atas perilaku anak, maka cenderung kita akan berkomentar "Ya ampun..apa sih yang kurang ibu lakukan..semuanya sudah ibu berikan yang terbaik buatmu. Ibu ga beli baju karena lebih memilih untuk bayar sekolahmu..ibu ga beli tas karena lebih memilih untuk bayar lesmu dsb..dsb.." Semuanya difokuskan ke diri sendiri, padahal atas kehendak Allah-lah..rejeki bisa ada sehingga bisa bayar sekolah dan les..bukan karena diri sendiri menahan untuk tidak membeli.
OK, pada intinya..itulah yang beliau sampaikan (dengan contoh-contoh sejenis itu).

FYI, Ibu Ketua ini bukan muslim, tapi kebetulan baca artikel di Republika dan sangking terkesannya dengan tulisan itu, oleh beliau langsung di kliping dan dijadikan bahan sambutan arisan itu. Dan ketika membaca tulilsan Allah, beliau mengucapkan dengan pronounciation sama seperti biasanya orang non muslim berbicara (bagi telingaku terasa aneh).

Dan..here I am..karena merasa harus introspeksi diri maka browsing lah aku tentang UJUB ini dan hasilnya yang lumayan mencerahkan ada disini :


Dari baca-baca blog orang itu, benar-benar mesti menilai diri sendiri lebih dalam lagi deh.. semoga dibebaskan dari perasaan yang demikian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog