Bunda, Sebenarnya Mau Belajar Sabar Ga sih..?

Yup...Tadi pagi di mobil Detya dengan suksesnya mengingatkan aku yang high tone aja sedari dia mandi pagi..."Bunda, sebenarnya Bunda mau belajar sabar ga sih..?"...weits...reaksi pertama : mo tambah marah...reaksi kedua : ya ampun..Detya..inget aja pesenku bahwa kalau aku sudah mulai bernada tinggi, dia harus mengingatkan aku...reaksi ketiga : aku masih belum ingin bicara..perasaanku sama sekali belum netral, reaksi yang keluar : "Maaf Detya, tolong jangan ajak Bunda bicara..Bunda masih ingin menenangkan diri"...(Pfuiih...ngeles yang egois..daripada tetep ngomong tapi nada masih juga tinggi..lebih baik bereaksi gitu).

Dan Detya pun tidak mengusikku, dia menyibukkan diri dengan membaca dan bercanda dengan Ayah dan adiknya...aku sendiri masih diam dan berusaha self assessment....tarik napas......deep thinking (sebenarnya sih ngelamun aja..)..Oh anak gadisku..ga percuma nyekolahin dia di RA Istiqlal...Mungkin bener kata mbak devi yang sengaja nerusin sekolah anak-anaknya di Istiqlal demi untuk perbaikan diri sendiri... pribadi anak-anak jadi luar biasa, pribadi sendiri pun ikut berubah menyesuaikan diri untuk yang terbaik... Aku yakin jika Detya sekolah di tempat lain, mungkin dia akan lebih baik secara akademis tapi dia akan jadi seperti aku yang dididik dengan high tone sama ibuku...sehingga kata seseorang itu..aku jadi orang yang meledak-ledak.
Sungguh mati aku ga ingin Detya tumbuh seperti aku..tapi kenapa jadi seperti berulang ya..

Ada banyak hal dari ibuku yang sama sekali tidak ingin aku lakukan tapi ternyata jadi otomatis keluar ketika aku tidak berpikir...(dan tidak berpikir adalah kebiasaanku....) aku sungguh tidak ingin seperti itu..
Sepertinya yang kualami akhir-akhir ini adalah petunjuk dari Yang Di Atas sana untuk tetap memilih MI Istiqlal buat terusan sekolah Detya. Akademis masih bisa dikejar dengan banyak-banyakin waktu buat nemenin Detya belajar..tapi perilaku jika sudah tertanam dari kecil maka akan tetap melekat sampai dewasa nanti..(just take it from me...hiks..)

Ketika deep thinking tadi pagi...ok deh...ngelamun tadi pas di mobil..aku hampir saja menyalahkan PMS...aku juga hampir menyalahkan orang lain yang melakukan sesuatu tidak seperti yang aku inginkan (ya terang aja..dia kan punya keinginan sendiri)...sehingga amarahku jadi seperti tersulut...tapi kemudian aku sadar bahwa kenapa sih aku membesarkan masalah yang sebenarnya kecil..? Kemaren aku blogwalking dan nglembur hampir semua tulisan bookmark baruku : Yessymuchtar. Disitu ada tulisan tentang..Masalah besar dikecilin aja, masalah kecil diilangin aja..

So..ketika orang lain ga melakukan seperti yang aku inginkan...bukankah ini masalah kecil..ya masalahku sendiri..kenapa aku besar-besarin sehingga bikin aku BT sendiri dan yang lain-lainnya jadi kebawa ga enak..dan akhirnya high tone ke anak-anakku... Seharusnya aku ilangin aja..ga penting amat siy BT gara-gara hal-hal kecil...udah dianggap ilang aja deh..

hhhhhheeehhhh.....kalau sudah tenang gini, memang aku bisa berpikir positif seperti ini..tapi kenapa tadi pagi ga bisa ya..?
Udah ah..no regret...apa yang sudah terjadi ga usah dipikirin lagi...mending mikirin next step aja deh..bentar lagi mau jemput anak-anak untuk ke dokter gigi..sekalian deh mo minta maaf sama mereka...

Maafin Bunda ya sayang...

Komentar

  1. HHmmm ...
    It's gonna be OOT ...
    Saya datang kesini ...
    Saya juga punya 3 anak ...
    Tetapi semua laki-laki ...
    Dan semua sekolah di Madrasah ...
    2 di MTs dan 1 masih di MI

    (ini bukan dimirip-miripin lho ya ... emang kenyataannya begitu)
    :)

    Dan satu lagi ..
    Terima kasih telah mau datang ke tempat saya ...

    Salam saya

    BalasHapus
  2. Makasih Bang Trainer mau mampir ke tempat saya. Saya pengen diskusi masalah sekolah anak niy...
    Sebenarnya saya ga mempermasalahkan MI-nya..tapi MI Istiqlal-nya yang baru merintis..sekarang ini kelas yg paling senior baru kelas lima, itupun ada beberapa murid pelopor yang pada pindah sekolah..jadi saya kawatir kurikulum umumnya ga terkejar..
    Eniwei..samapai kelas 3 saya pengen anak saya tetep di Istiqlal..baru nanti lihat hasilnya lebih jauh..
    Selain itu saya pengen diskusi tentang masalah blogging juga...karena sebenarnya nge-blog karena pengen nulis aja..jadi ga tau sama sekali tentang aturan tidak tertulis tentang blogging..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog