Komunikasi Dengan Anak : Berlatih Untuk Tidak Bilang "Jangan"

Pas pertemuan komite sekolah bulan Januari lalu, ada sedikit tema tentang komunikasi dengan anak. Ada banyak yang dibicarakan siy..(teutama ngingetin tentang 12 gaya populer dan mendengar aktif) tapi yang sangat-sangat nempel di otakku adalah tentang mengatakan apa yang kita inginkan untuk anak lakukan....instead of ngelarang-larang mereka dengan kalimat "JANGAN....."

Misalnya jika anak lari-lari maka otomatis kita bilang "Jangan lari-lari..!" maka anak akan tetep lari..karena yang diterima anak adalah kata kerjanya..."lari-lari"..maka kita harus mengatakan apa yang kita inginkan, yaitu: "Lebih baik kamu jalan saja karena tidak aman, banyak orang yang lalu lalang..". Jadi fokuskan ke kata kerja yang kita inginkan dan sebutkan alasannya apa.

Lalu Bu Aries yang memberi materi pelatihan ngasih kita PR untuk merubah kalimat yang pakai awalan JANGAN dengan kalimat positif. Maka aku ingin berlatih disini. Setelah pertemuan itu, otomatis kalimatku akan berhenti setiap kali akan memakai kata JANGAN dan berusaha untuk nyari kalimat positifnya...ternyata menyenangkan ada jeda seperti itu dan membuat aku berusaha menyusun kalimat sebaik mungkin sehingga nada marah yang terselip di kalimat JANGAN pun menjadi hilang..

Jadi poin pada persentasi itu ada dua hal, anjuran dan larangan berkomunikasi:

Anjuran Komunikasi:
Katakan ”ayah/bunda sayang kamu” setiap hari
Buktikan kalau kita mendengarkan anak
Ajari anak untuk bernapas
Berikan kata-kata yang dapat digunakan anak
Benar-benar dengarkan anak
Hormati perasaan anak
Belajar mengendalikan frustasi kita
Ubah ekspektasi kita
Gunakan humor – buat mereka tertawa
Tetap sederhana
Bernegosiasi – tidak apa-apa asalkan orangtua tetap menang
Izinkan anak mengekspresikan perasaannya – seperti marah bukan hal yang terlarang
Bagaimana menunjukkan kebahagiaan

Larangan Komunikasi:
1. Jangan buat janji yang tidak bisa ditepati
2. Jangan kira bohong demi kebaikan akan selalu manjur
3. Jangan paksa anak berbicara jika dia masih marah
4. Jangan terlalu sering berkata ”JANGAN”
5. Jangan katakan ”coba dengar dulu”
6. Jangan berteriak
7. Jangan membandingkan anak kita dengan saudaranya atau anak lain
8. Jangan anggap masalah akan hilang dengan sendirinya
9. Jangan mendisiplinkan anak ketika kita masih kesal

Bu Aries ngasih PR buat kami untuk merubah larangan komunikasi itu dengan kalimat positif, dan aku ingin mencobanya disini:
1. Tepatilah janji yang sudah diucapkan
2. Bicaralah yang jujur
3. Biarkan anak mengekspresikan perasaannya
4. Hindari untuk berkata "JANGAN"
5. Tanyakan perasaan anak daripada memaksa mereka mendengarkan apa yang kita inginkan
6. Bicaralah dengan nada tegas dengan lembut
7. Selalu menganggap tiap anak adalah unik
8. Selesaikan masalah yang ada, jika tidak bisa saat ini janjikan untuk diselesaikan lain kali (selanjutnya ingat poin 1.)
9. Bicara dengan anak tentang peraturan ketika perasaan sudah netral bukan pada saat sedang marah.

Wiqiqiqi..ternyata susah juga merubah kalimat "JANGAN" di atas..mesti mikir cukup lama...ga bisa spontan..

Terima kasih Bu Aries..buat reminder-nya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog