Bilangan Fu - Ayu Utami

Sudah lama ga sempet baca novel karena ekskul yang mengganggu itu. Biasanya sesibuk-sibuknya kerjaan rutin (kantor dan rumah)..aku masih bisa nyempatin baca...tapi gara-gara ada tambahan ekskul..jadinya sering migren...so...ga sempat baca Bilangan Fu (yang udah ada di top list "must read book" ini)

Tiga malam ini, aku sudah mulai baca buku ini...dan baru 91 halaman saja..rasanya susah banget melepas buku ini...pengennya lembur ampe selese..kalau ga inget bahwa pagi-pagi sekali harus nyiapin segala-sesuatu buat anak-anak sekolah...

Betapa tulisan Ayu Utami ini lebih lembut sekaligus keras dibanding tulisan Pramudya...dia dengan ringan menjelaskan (melalui pandangan tokoh utamanya) betapa perempuan tanpa sadar dikendalikan oleh uterus dan perlengkapannya yang dia gambarkan sebagai makhluk ubur-ubur atau monster gelembung cerdik dan manipulatif, sedangkan lelaki dikendalikan oleh makhluk moluska yang bodoh yang dapat dipengaruhi dengan mudah oleh makhluk ubur-ubur...penggambarannya membuatku ketawa sendiri (tentu saja karena mbayangin apa yang dia tulis).

Di buku LARUNG, Ayu menuliskan bahwa vagina itu sama jenisnya dengan nephentes . Ini kutipannya:
"Sebab vagina adalah sejenis bunga karnivora sebagaimana kantong semar. Namun ia tidak mengundang serangga, melainkan binatang yang lebih besar, bodoh, dan tidak bertulang belakang, dengan manipulasi aroma lendir sebagaimana yang dilakukan bakung bangkai. Sesungguhnya bunga karnivora bukan memakan daging melainkan menghisap cairan dari makhluk yang terjebak dalam rongga dibalik kelopak-kelopaknya yang hangat. Otot-ototnya yang kuat, rerelung dindingnya yang kedap, dan permukaan liangnya yang basah akan memeras binatang yang masuk, dalam gerakan berulang-ulang, hingga bunga ini memperoleh cairan yang ia hauskan. Nitrogen pada nephentes. Sperma pada vagina"

Ampun deh...selalu bagian laki-laki digambarkan bodoh dan tidak bertulang belakang serta sangat dikendalikan oleh kebutuhan mengeluarkan sperma..sedang bagian perempuan digambarkan hangat, basah, lembut tapi kuat...selalu begitu..(dan bagaimana aku tidak setuju..kalau kenyataannya memang demikian...

Aku masih belum selesai membacanya karena buku ini terdiri dari 531 halaman (dan aku baru nyampe halaman 91...hiks..)..tapi aku yakin, riset Ayu Utami sangat dalam karena dia bisa menggambarkan dengan detil proses panjat tebing, sejarah Tangkuban Perahu ataupun kisah Perang Bubat. Dia juga serius menerangkan tentang struktur geologis dan mengartikan falsafah jawa melalui penggambaran bentuk wayang....

Dan memang, aku sempat ngintip baca ucapan terima kasih Ayu di bab paling akhir..(aku ga baca endingnya dulu kok...swear...aku ingin baca dari depan ke belakang...bukan baca belakangnya dulu seperti biasa...)..dan dia berterima kasih pada orang-orang yang ngajari dan nemeni dia panjat tebing, nyari buku tentang geologi dan sejarah...dan buku-buku lain yang menerangkan apa yang dia jelaskan di novel ini

AYU UTAMI....I lop u....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog