Perilaku Merusak

Pagi ini aku ngantuk banget sehingga begitu masuk tol, aku langsung merem. Walaupun begitu aku masih denger suara Javas yang sibuk sarapan pagi sendiri dan suara Ayah yang mengingatkan agar tidak berantakan. Detya ga ada suaranya karena konsentrasi mendengar acara Paman Gery.

Tiba-tiba saja aku terbangun karena mendengar suara orang teriak-teriak dan menggedor kaca jendela. Kulihat kami sudah sampai di perempatan tomang dan ada entah sopir bis atau kondekturnya, yang jelas memakai seragam biru mayasari bakti, sedang menggedor-gedor kaca jendela suamiku dengan berteriak-teriak marah menyuruh suamiku turun. Suamiku juga dalam posisi marah tapi tidak ikutan teriak (mungkin karena anak-anak ada di mobil). Si sopir/kondektur itu semakin ganas menggedor-gedor kaca jendela dan karena ada orang yang menengahi, dia akhirnya ngeloyor pergi dengan tetap marah...tapi...sambil tangannya mbaret pintu mobil bagianku duduk di belakang samping kanan.....

Waaaaaaaaaaaaaaa............rasanya pengen langsung mbuka jendela dan nonjok muka orang itu deh kalau ga karena Detya yang langsung nangis bombay ketakutan...(engga ding...aku sendiri juga takut kok...biar Detya ga nangis..paling aku cuma melongo aja ngeliat perilaku merusak orang itu..)

Aku beneran ga tau apa yang telah terjadi sehingga insiden itu terjadi, dan tentu saja aku belum berani tanya ke suamiku karena situasi masih panas...hmmm...mungkin malam nanti (sambil pijit-pijit dikit...)

Cuman..menurutku..kenapa sih harus menyelesaikan masalah dengan perilaku merusak? Dan biasanya perilaku seperti ini dilakukan oleh orang-orang yang ga pendidikan..yang hidupnya di jalanan sehingga semua masalah hanya fisik jawabannya (jadi keinget demo-demo yang berujung anarki..pasti dipenuhi orang-orang seperti kondektur itu...).

Di sekolah anakku, selalu ditekankan untuk menyelesaikan masalah dengan bahasa bukan menggunakan fisik. Jadi anak-anak sudah terbiasa argueing tanpa pukul-pukulan..walau sesekali masih cakar-cakaran..(halah...masih parah)

Maka aku tadi sibuk menenangkan anak-anakku dan menerangkan bahwa begitulah orang yang tidak tau peraturan dan kalaupun tau tapi tidak mau taat dan menggunakan fisik untuk menyelesaikan masalah. Dan ketika kutanya apakah mereka mau menyelesaikan masalah dengan fisik seperti orang itu? Dengan koor mereka jawab...TIDAAAK..(jadi lega..)

Tapi kelegaan itu sesaat karena ketika turun dan melihat betapa dalam baretan di pintu itu...rasanya pengen maki dengan segala jenis makian yang ada deh....


Komentar

  1. pengecut.
    tidak usah ditanggapi orang2 spt itu (apalagi kl lagi bareng anak2). ga ada untungnya. yg ada kita jadi ikut menurunkan martabat kita menjadi bukan manusia, seperti mereka.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog