Kegiatan Detya di Sanggar

Dooh...pengen mengalihkan pikiran dari NGAJAR nanti sore niy... rasanya perutku kok panas....

Aku mau nyeritain Detya anakku. Dia kan ikut sanggar ananda,..yang waktu itu membuatku agak miris...bagaimana aku bisa tahan melihat anak-anak kecil didandani persis kayak orang dewasa... tapi setelah melalui banyak pertimbangan dan niat utama kami adalah membuat dia bersosialisasi dengan lingkungan luar selain sekolah dan TPA dan belajar untuk lebih PD dan aktif, maka kami pun sepaka. Tentu saja, setelah menanyakan sendiri ke detya apakah dia berminat setelah ikut trial sekali.

Sudah bulan keempat dia mengikuti sanggar itu, seminggu sekali dengan tema pelatihan yang berbeda-beda...akting....tari modern...presenter...dan modelling. Detya bilang, dia suka pas tari modern...tapi aku pernah liat dia latihan....ga terlalu bisa mengikuti gerakannya karena irama dan gerakan yang cepat... yang paling dia sebelin adalah Modelling....dia paling sebel bahwa harus pose...jalan dengan digoyang-goyang kaki dan pantatnya (ini istilah dia..)...

Yang membuat aku terus menerus berpikir ulang apakah ini kegiatan yang tepat untuk Detya adalah saat modelling itu...juga saat presenter. Terutama karena pada dua materi ini, peserta didik boleh berpakaian bebas. Untuk presenter, memakai pakaian kasual, sedangkan saat modelling, pakaian menyesuaikan dengan tema bulan itu. Temanya pernah bling-bling,Gypsi, sporty, dan bulan ini baju pesta.

Tau ga apa yang dipakai anak-anak lain ketika tema presenter? walaupun namanya kasual....saat Detya memilih mekai kaos dan celana selutut dengan sepatu kets, teman-temannya berpakaian aneka rupa seperti baju dewasa yang dikecilin dengan aneka sepatu tinggi atau boot sebetis..selutut...sepaha..you name it..lah...

Belum lagi ketika modelling...awwww...aku benar-benar kasian dengan penampilan Detya. Walaupun sedapat mungkin mengikuti tema....tetep..jauuuuhh banget dibanding anak-anak lain. Saat-saat seperti ini...egoku sebagai ibu yang pengen anak-nya tampil secantik mungkin (versi ibunya tentu)....pengen mengalahkan keinginanku agar anakku tampil sesuai umur. Bagaimana tidak, orang tua lain berlomba-lomba mendandani anak-anaknya (termasuk make-upnya)...sedangkan aku tetep keukeuh dengan idealku sendiri.

Doooh....itulah saat-saat aku ingiin sekali nyari sanggar lain yang lebih masuk akalku...(tapi mengingat uang pangkal yang harus dibayar cukup besar...maka aku menguatkan diriku agar tetep konsisten disini..). Yang membuatku terhibur untuk bersabar adalah bahwa 4 tema ini berlaku selama 6 bulan pertama, setelah itu akan ada penilaian, si anak lebih terampil dan berbakat dibidang apa...maka akan masuk ke kelas produksi. Jika gini, si anak hanya akan berlatih di satu bidang itu secara konsisten.

Tentang tema bulan ini yaitu baju pesta, minggu ini adalah saat modelling, jadi kemaren kami (aku dan detya)..nyari-nyari baju yang pantas untuk disebut baju pesta...secara Detya ga pernah punya baju-baju yang biasa disebut baju pesta....(itu..tu...yang model putri-putrian gitu....coba aja google baju pesta anak...keluarnya kan baju-baju gitu..). Setelah muter-muter nyari yang sesuai dengan selera Detya...ternyata kami ga dapat. Dan akhirnya memutuskan bahwa ada satu baju di rumah yang bisa disulap jadi baju pesta...dengan sedikit tambahan pita ditambah pakai stocking itam dan nyari sepatu yang layak serta rambut yang dihias jepit-jepit bling-bling...insya Allah...layak disebut baju pesta...hahahaha...

Tau ga kenapa kami ga nemu yang sesuai selera Detya? Dia ga suka pakai baju yang keliatan keteknya...sedangkan baju pesta yang saat itu kami liat...semuanya dengan sukses..menampilkan keteknya....

Syukur deh, Detya masih ga mau pakai baju ketek secara sekarang ini dia sudah mulai suka pake rok selutut dan kemaren malah minta celana pendek (hot pants) bahan kaos.....Duuuuuuhhh...

Ada satu kejadian pas ke sanggar minggu lalu. Rasa-rasanya, orang tua yang bijak seharusnya memikirkan perasaan anaknya apakah memang dia sendiri menyukai kegiatan seperti ini...bukan memaksakan anaknya untuk mengikuti kegiatan ini dengan harapan si anak bisa ditampilkan di acara komersial (sanggar ananda menjanjikan bahwa semua siswanya bisa diikutkan acara-acara TV...- hey...ini bukan tujuanku OK...*perlu penegasan ketat niy*). Nah, minggu lalu, ada Bapak-Bapak yang mencubiti anak cowoknya karena si anak ga minat ikut kegiatan kemaren...si anak tampak males-malesan dan ga mau bergabung di kelompoknya....dan si bapak...dengan muka melotot dan tangan mencubiti bagian paha dan perut anaknya, memaksa si anak untuk tetap mengikuti kegiatan...

Huwaaaaa...rasanya pengen (melempar Bapak pake sendal jepit) menceramahi si Bapak tentang 12 Gaya populer deh...


My Note: Ternyata menulis ini tidak mengurangi rasa panas di perutku memikirkan agenda ngajar siang ini......

Komentar

  1. jadi Detya keliatannya lebih berbakat di bidang yang mana mbak? kasian amat anak yg dipaksa sama bapaknya itu, semoga aku gak jadi orangtua yg seperti itu nanti...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog