Bintitan a.k.a Timbilan

Sudah lebih setahun ini Detya sering timbilan. Pertama-tama, dia cuma bisulan kecil ganti-ganti di beberapa anggota tubuh. Dia ga banyak mengeluh, tapi kalau sudah keluar 'matanya', dia ga mau dibantu membersihkannya. Takut sakit katanya, dia mau membersihkan sendiri 'mata' itu, tapi tentu saja ga tuntas sehingga bikin gemes kami yang melihatnya.

Lalu bisulan itu menghilang digantikan dengan bintitan....iya..bisulan yang di mata itu. Yang kiri sembuh, ganti yang kanan. Yang kanan hilang, muncul lagi di kiri tapi lain tempat. Begitu berulang samapi tiga kali sehingga dia sempat ga masuk sekolah ketika ada dua bintit di mata kanannya. Kami bawa ke dokter dan menurut dokter, karena berulang gini, biasanya karena alergi. Detya ga boleh makan telur dan ikan. Dokter juga memberi antibiotik dan penghilang nyeri.

Semenjak itu, kami menghindari memberi Detya telur dan ikan sesuai pesan dokter tersebut. Masalahnya, Detya sangaaaat suka telur. Ketika kami melarangnya makan telur, dia sangat merana (ih bahasanya...). Seringkali dia memaksa minta telur dan ketika kami perbolehkan, besoknya sang bintit keluar lagi dimatanya. Jadi ketika dia ingin makan telur selalu kami ingatkan tentang konsekwensinya, siap ga merasakan nyeri ketika bintitnya muncul? lalu dia minta telurnya sedikiit saja, untuk obat rasa inginnya.....dan sang bintitpun keluarnya kecil saja dengan bengkak yang ga seberapa. Sebandinglah antara banyaknya telur yang dia makan dengan besarnya bintit yang muncul di matanya.

Tiga minggu lalu, beberapa kali Detya makan telur dan sang bintit ga keluar. Jadi kupikir sudah aman baginya untuk makan telur. Ternyata seminggu kemudian, setelah 3-4 kali makan telur, si bintit keluar sekaligus dua di mata kanannya. Sungguh kasian ngeliat dia ga bisa membuka mata di pagi hari karena bengkaknya teramat besar, 'matanya' juga masih belum keluar.

Lalu aku pasang status di fesbuk, karena waktu dibilang bintitan ini karena alergi, aku menghindari pemakaian antibiotik. Ternyata beberapa teman menyarankan untuk pakai CENDO XITROL, karena manjur meredakan si bengkak. Dari browsing mas google tentang bintit ini, banyak yang menceritakan bahwa infeksi dari bakterilah yang menyebabkan bintit keluar. Sangat sedikit yang menyebutkan tentang alergi. Kalaupun ada yang menyebutkan, ga begitu dijelaskan bagaimana treatment-nya.

Maka ketika senin pagi kemarin Detya mulai bengkak lagi matanya (karena hari sabtu, dia pengen banget makan telur puyuh), langsung aku tetesi CENDO XITROL itu dan....voila.....si bintit ga jadi keluar, bengkaknya mereda dan siang ketika aku lihat lagi, matanya sudah ga bengkak lagi.

Jadi pada intinya, aku menyimpulkan bahwa bintit Detya karena alergi yang berujung pada peradangan sehingga treatment yang disarankan di artikel itu bisa juga diaplikasikan buat Detya.

Cuman...selalu saja ga tega ketika melihat mata Detya udah mulai bengkak...terbayang gimana senut-senutnya.....semoga dengan tetes mata ini...problem bintit ini bisa teratasi.

Komentar

  1. tapi kasian kalo di kasi obat terus.... ketergantungan tar dunk.... salam kenal

    BalasHapus
  2. kalo gitu mesti Googling juga tentang si CENDO XITROL itu mbak, bahaya ga tuh kalo sering2 gitu? apalagi di area vital seperti mata.
    berarti Detya memang alergi telur mbak, tubuhnya menolak dg zat2 yg terkandung dlm telur. kasian ya, mana sepertinya Detya suka banget lagi..

    BalasHapus
  3. Saya pernah searching di google, pemakaian CENDO XITROL dalam jangka panjang mempunyai efek samping yang tidak baik untuk mata.

    BalasHapus
  4. saya memiliki kasus yang sama alergi telur dan olahan susu seperti keju. saya sudah pernah insisi beberapa kali namun bintitnya masih saja keluar, kata dokter itu karena alergi bukan karena bakteri. terima kasih informasinya sangat membantu

    BalasHapus
  5. Cendo xitrol mengandung steroid mba, ga bagus dipakai tanpa resep dokter atau keseringan pakai, yg aman itu cendo fenicol, tp lbh aman lg klo periksa je dokter..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog