Teman Baikku…Dari Masa ke Masa

Dari jaman SD dulu sampe udah punya tiga anak sekarang ini, aku punya teman dekat yang dekat banget. Sehati lah pokoknya.

Ketika pertama kali masuk SD dulu, saat pertama kali namaku dipanggil dan aku masuk kelas, aku langsung duduk dengan anak perempuan yang saat itu masih duduk sendiri. Namanya Uke, cantik, anggun (begitu anggapanku dulu yang merasa diri sendiri sangat kucel). Maka jadilah kami sebangku sampai kelas 4. Berangkat dan pulang sekolah selalu bareng. Karena rumah dia yang lebih dekat ke sekolah (sampe kelas 3), maka aku selalu menjemputnya terlebih dahulu untuk kemudian bersama-sama berangkat ke sekolah. Kakak-kakak kelas selalu rebutan untuk menyeberangkan kami, karena depan sekolahku adalah jalan besar dan termasuk jalan utama sehingga sangat berbahaya untuk anak-anak menyeberang sendiri. Kupikir karena kami berdua adalah adik-adik kecil yang imut, mereka jadi berebutan menyeberangkan kami. Selanjutnya aku menyadari bahwa kakak-kakak itu berebutan nyeberangin Uke, dan karena aku selalu bersama dia, maka aku dapat manfaatnya juga.

Dari Uke, aku tau bahwa di Palembang ada makanan namanya empek-empek (yang baru kuketahui bentuk dan rasanya seperti apa, saat aku kuliah di Bogor). Dari Uke juga aku bisa mendengarkan cerita dari kaset yang dulu sangat populer...apa ya namanya...sanggar cerita atau apa gitu, karena koleksi dia sangat banyak. Dari Uke juga aku belajar lebih bersih dan rapi karena keluarga Uke sangat-sangat teratur dan menjaga kebersihan. Beda denganku yang sangat suka mandi di sungai kecil dekat rumah dan kurang terampil menjaga barang-barang sendiri.

Persahabatanku dengan Uke memudar ketika kelas 5 aku berbeda kelas dengan dia dan di kelas 5 dan 6 ini aku menemukan sahabat baru, tiga orang lainnya:Rosdiana, Nurul dan Fitri. Dan dengan Fitri adalah yang paling dekat karena kami sama-sama bandelnya dan cenderung kelaki-lakian.

Ketika masuk SMP, aku terpisah dari teman-teman SDku karena SMP yang kupilih bukan pilihan teman-teman SDku. Tapi aku menemukan teman-teman baru yang juga sehati dengan proses yang sama seperti waktu SD dulu. Bedanya aku yang duluan duduk dan temanku yang memilih duduk disampingku yang masih kosong. Namanya Iin, cantik dan anggun.....gosh..kenapa aku selalu ketemu dengan perempuan-perempuan cantik dan anggun yang sangat bertolak belakang dengan aku yang pecicilan ini. Tapi walau pecicilan, aku sangat-sangat pemalu dan kuper. Hanya dengan teman-teman dekatku aku bisa menjadi diriku sendiri. Selanjutnya kami bikin kelompok 4 orang dengan dua teman lainnya Ari dan Erna. Sampai kelas dua, kami selalu bersama-sama dengan bikin kelompok dengan nama VIQUPICTA, singkatan dari nama-nama bintang kami. Jaman segitu kan baru kenal bintang dan dijadikan identitas khusus. Kelas tiga kami berpisah tapi masih sering maen bareng, walau ga sesering dulu. Di kelas tiga ini aku sungguh tersiksa karena bertemu teman-teman baru yang membuatku jadi tambah pemalu. Kebetulan kelasku ini biangnya cowok-cowok cakep sedangkan jumlah ceweknya sangat sedikit sehingga kelas 3B adalah kelas cowok cakep. Ceweknya ga ada yang bisa diomongin....Belum lagi pas kelas tiga ini aku salah potong rambut sehingga aku jadi semakin pendiam dan pemalu. Cuma satu yang bisa dianggap kelebihan, disaat tiga temanku yang lain, tingginya hanya nambah sedikit dibanding ketika baru masuk SMP (3-4 cm), aku sudah nambah lebih dari 10 cm sehingga tinggiku sudah mulai keliatan menonjol.

Ketika SMA kelas dua dan tiga bagiku adalah saat yang menyenangkan dalam masa remajaku. Kelas satupun sudah mulai menyenangkan dan sifat pemalu yang nempel ketat ketika SMP, mulai memudar dan PDku muncul. Terutama karena teman-temanku yang paling pinter waktu SMP dulu, memilih SMA sebelah sehingga prestasi akademikku mulai keliatan lagi. Di kelas dua, bikin kelompok 4 orang lagi dengan Nuning, Imelda dan Yusi. Aku paling dekat dengan Nuning walaupun duduk sebangku dengan Imelda. Nuning bisa dikatakan sama persis kesukaannya denganku, kami satu selera dalam segala hal sehingga ngomong apapun dengan Nuning, bakal nyambung tanpa perlu banyak kata.

Ketika aku akhirnya kuliah di Bogor, tingkat dua membentuk kelompok lagi dengan jumlah....lagi-lagi 4 orang. Ida, Ade dan Eni...jadinya DewIdAdEni...hahahaha... sambungan nama-nama depan kami. Sungguh-sungguh masa yang menyenangkan dan penuh petualangan. Dengan Eni, aku sangat dekat terutama di akhir2 kuliah ketika aku sering numpang tidur di tempat Eni.

Dari teman-temanku dari berbagai masa itu, hanya beberapa yang ga terputus oleh waktu, Ari, Ade dan Ida. Artinya gini, setelah masa SD itu karena perbedaan tempat tinggal dan sekolah yang cukup jauh, kami ga berhubungan lagi. Demikian juga waktu SMP ke SMA, Iin pindah ke Jember, Erna ke SMA sebelah. Hanya Ari aja yang satu SMA walo ga sekelas. Dengan Ari, sampai sekarang pun masih selalu ketemuan jika aku pulang kampung dan masih bisa berhaha-hihi seperti dulu. Dengan Ade dan Ida juga masih nyambung karena setelah lulus kuliah, yang nyempet-nyempetin ketemuan ya hanya dengan Ade dan Ida sedangkan Eni menghilang tak tentu kabarnya.

Bagaimana dengan yang lainnya? Thanks to Facebook, aku bisa kontak lagi dengan Iin, ketemu lagi dengan Eni, masih bisa say hello to Ida walo dia nun jauh di Bahrain sana dan baru tadi pagi aku jadi tau kalo Nuning sekarang tinggal di Bandung.... Belum lagi dengan teman-teman lainnya....woaaaaa....... bagaimana jadinya ya jika nanti ikutan fesbuk mesti bayar iuran dulu?...hiks...hiks.... ketika ingat manfaatnya gini, aku beneran rela ikut iuran, tapi belum tentu dengan yang lainnya. Nah kalo gitu, bagaimana bisa kita menemukan teman-teman lama lagi karena belum tentu mereka tetep ikutan fesbuk kalo harus bayar....?


Oh fesbuk...plis...plis...pliiiis...jangan narik iuran keanggotaan doong...biarkan kami reunian lewat dunia maya untuk dilanjutkan di rela world.....

Komentar

  1. tiap baca kisah persahabatan orang lain, entah kenapa aku bisa ikut ngerasain juga ya? aku jg bisa rasain romansa kangen2nya, meskipun ga kenal. mungkin krn kurang lebih kisah persahabatan tiap orang dari masa ke masa tuh mirip2 ya?

    suatu hari aku jg pengen mosting tema ini, yg sbnrnya udah diniatin dari dulu eh keduluan mbak Dew :P

    BalasHapus
  2. Entah karena saya Lelaki atau bagaimana ...
    Saya boleh dikata tidak mempunyai sahabat yang sedekat itu ....

    Pernah sih dulu waktu SMA saya punya genk isinya 6 orang ...
    saya pikir itu adalah persahabatan yang terdekat yang pernah saya punya

    Salam saya Bu ...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog