Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Single Parent

Hari Jumat kemarin, aku dapat sms dari teman SDku, rupanya dia dapat nomer hpku dari sahabat masa SDku dulu, UKE. Yaaa...biasalah sms standar tanya kabar, tinggal dimana, kerja dimana dan seterusnya. Temanku itu cowok. Dari teman-teman SDku, hanya tiga orang yang pernah telpon/smsan denganku, ya UKE itu, satu temen cowok anak dari teman kerja Bapakku dan yang kemarin sms itu, sebut saja Bobby. SDku dulu termasuk SD pinggiran yang muridnya banyak sekali dari suku Madura atau keturunan Arab. Nah, setelah SMP aku seperti putus hubungan dengan dunia SDku karena rumahku yang jauh dan ga banyak teman SDku yang melanjutkan sekolah ke SMP. Bahkan ada temanku pas kelas 4 harus berhenti sekolah karena dinikahkan oleh orangtuanya. Bayangkan...umur 9 tahun sudah dinikahkan.... Jaman SD dulu, Bobby ini pendiem sedangkan aku juga pendiem *sebentar...pendiem ga ya...ralat deh..termasuk rata-rata ding*. Untuk jaman SD dulu, Bobby termasuk good looking, tapi saking pendiamnya...bukan dia yang d

Iuran Sekolah

Aku sudah terbiasa dengan metode pembayaran sekolah yang ada di Istiqlal karena dua anak pertamaku sekolah disana. Iuran bulanan, seperti biasa, dibayarkan tiap awal bulan sampai paling lambat tanggal 10 bulan berjalan. Uang pangkal dibayarkan pada waktu pertama daftar sekolah dan bisa dibayarkan dengan mencicil... Selain itu ada yang namanya uang KBM (kegiatan belajar mengajar) yang dibayarkan setahun sekali *boleh dicicil :D* yang sudah mencakup semua biaya alat, buku dan kegiatan selama setahun *termasuk biaya kunjungan-kunjungan belajar dan outbond*. Selain itu ga ada lagi permintaan iuran ini itu, sehingga aku hanya perlu mengingat-ingat iuran bulanan saja. Menurutku jadi ringkas dan aku hanya perlu menabung sendiri untuk ngumpulin uang KBM yang mesti dibayar tiap tahun ajaran baru. Bedannya, anak bungsuku sekarang ini belajar di Kelompok Bermain di dekat rumah. Dengan berbagai pertimbangan, kami memutuskan bahwa untuk kelompok bermain, biar Wisam di dekat rumah saja. Nanti

Diane atau Yasmin?

Setelah kuperhatikan, ternyata hit tertinggi atas tulisan-tulisanku ini adalah mengenai Pil KB dan Kutu Rambut. Tiap hari selalu saja ada yang googling masalah 2 hal itu dan berakhir nyasar di blogku ini. Kata kunci untuk Pil KB itu biasanya Diane 35 dan Yasmin. Ya, dua merk pil KB yang manfaatnya lebih dari sekedar mengatur kehamilan. Namanya juga pil KB, maka merknya pun dilabeli nama-nama perempuan, Diane 35 dan Yasmin. Banyak juga si pil KB yang lain, tapi pil KB yang lainnya adalah pil KB standar yang isinya hanya berbagai bentuk hormon estrogen, bisa juga campuran dengan progesteron sintetis. Efeknya adalah manipulasi hormon tubuh sehingga seakan-akan ovulasi sudah terjadi, artinya sel telur ga akan dilepaskan sampai waktunya pil habis. Dulu aku ga bisa memilih mau pakai pengatur kehamilan yang mana sampai akhirnya anak kedua dan ketiga lahir tanpa perencanaan. Berhubung ngurus tiga anak saja sudah membuatku kelabakan, maka aku memutuskan untuk pakai pil KB Diane 35 . Denga

Anak Pintar, Anak Soleh

Dulu biasanya jika sedang merayu anak-anak, aku akan bilang.."Detya cantik"..."Javas ganteng"... Lalu kupikir-pikir, apapun yang diucapkan orangtua terhadap anak-anaknya adalah doa, sehingga kupikir betapa dangkalnya doaku untuk anak-anakku. Cuman pengen mereka ganteng dan cantik. Ya sebenarnya cantik dan ganteng yang kumaksud ya secara keseluruhan, tapi pasti yang ditangkap oleh yang mendengar adalah masalah fisiknya saja. Maka aku berusaha keras merubah rayuan itu jadi "Detya pinter"..."Javas pinter"..."Wisam pinter".... Aku merasa senang sekali karena bisa merubah ucapan yang sudah keluar otomatis itu menjadi lebih berkelas, bukan hanya masalah penampilan saja. Aku merasa doaku kali ini lebih advance yaitu berdoa agar mereka pintar dalam segala hal. Namun ternyata..... Doa yang selama ini kuanggap sudah berkelas dan lebih advance, jadi jatuh nilainya ketika suatu ketika aku mendengar temanku merayu anaknya dengan..."Fulan s