Syair Lagu Indah

Perjalanan pergi-pulang Bangkok kemarin cukup melelahkan karena 3.5 jam di pesawat dengan makanan yang tidak menarik dan ga ada hiburan sama sekali membuat waktu sepanjang itu benar-benar terasa panjang. Mau tidur juga paling lama sejam, maka waktu-waktu selainnya hanya diisi dengan bengong dan merem-meremin mata biar bisa tidur.

Karena permintaan atasanku agar kami bisa berangkat serombongan, maka mau ga mau aku harus pesan tiket Thai Airways (aku dibiayai dari kantorku sendiri, sedangkan rombongan lain dibiayai dari sponsor yang ngundang). Ternyata ya itu tadi, thai airways minimalis banget, ga ada TV untuk masing-masing penumpang, bahan bacaanpun tidak beragam, koran hanya ada yang berhuruf Thailand itu.. Jadi lebih baik, lain kali kalau pakai biaya sendiri, mending memperkaya maskapai penerbangan sendiri yang fasilitasnya jauh lebih memuaskan.

Eniwei dalam keadaan suntuk seperti itu, ditambah lapar karena makanan di pesawat sungguh tidak dapat kutelan, sesampai di Bandara langsung menuju gerai makanan siap saji yang terkenal dengan paket makanan dengan CD lagu-lagu terbaru. Masalahnya, ketika duduk dan mulai menikmati makanan, di TV ditayangkan lagu baru yang judulnya makin tambah bikin bete..."Bertemu Selingkuh.."...oh my...


salahkah aku dan kamu bila bertemu selingkuh karna kita saling suka 
bila memang takdir kita memaksa untuk berpisah pasti aku masih suka 

Rasanya langsung pengen ngomel segala hal....betapa aku merasa kehilangan lirik-lirik indah yang dapat menyebarkan semangat positif.. Kenapa sih harus seperti itu judul dan lirik lagunya? Tidak bisakah menulis syair yang indah yang dapat menggungah semangat yang mendengarkan atau membangkitkan perasaan yang halus gitu? Mbok ya sudah susah-susah bikin lagu gitu harusnya diisi dengan syair yang menawan...bukan syair cemen yang ga memotivasi siapa-siapa gitu.


Pantes aja band-band dengan syair cemen gitu sesaat aja populernya. Musisi yang bersyair, pasti lebih awet karirnya. Lihat saja Melly Goeslaw, Yovie dengan Kahitna, Ebiet G Ade, Iwan Fals... Semua lagu-lagunya masih bertahan sampai sekarang. 


Kalau bicara lagu luar, malah ga bisa dibandingkan lagi. Kalau didengarkan, syair-syairnya cantik dan memotivasi dan memang lagu-lagu seperti itu yang disukai konsumen seluruh dunia, makanya akhirnya jadi terkenal. 


Ah sudahlah...kalau ga laku, tentu band itu ga akan bikin lagu dengan syair cemen seperti itu. Mereka hanya menuruti selera pasar. Dan pasar kita masih suka lagu cemen-cemen gitu. Aku sendiri, ga akan mendengarkan lagu-lagu cemen itu dengan sengaja. Rugi... Masih banyak kok musisi kita yang punya selera bahasa yang indah... 


BTW, ketiga anak-anakku sedang menyukai lagu-lagu Kahitna. Selama di Bangkok kemarin, rupanya suamiku beli CD koleksi 25 tahun Kahitna dan sepanjang perjalanan hanya lagu-lagu itu yang mereka dengarkan. Jadi saat aku sudah kembali, mereka sudah dengan rutinitas baru mendengarkan lagu Kahitna yang paling mereka sukai...woaaaaa..suprise jadinya, karena aku sendiri sebenarnya tidak terlalu menyukai lagu-lagu Kahitna (walau ga menolak mendengarkan ketika sudah ada). 


Jadi teman, mari kita asah sastra dan bahasa kita dengan hanya mendengarkan lagu-lagu yang indah.

Komentar

  1. hwaduuh.. ga kebayang, udh di TG makanannya kurang cocok di lidah, ga ada tivi.. lalu ketemu lagu model gitu.. pasti kerasa capeek banget. Tapi aku suka muka pramugari TG yg super licin kayak porselin, cantiik

    Kahitna? ga terlalu suka tapi oke-lah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog