(Hopefully) Enjoying Travelling

Oke..setelah training di Shanghai kemarin...dalam hati aku bertekad, jika nantinya ada penugasan lagi...aku akan mencari segala cara untuk MENOLAKNYA...

Dan memang aku berhasil menghindari beberapa penugasan...yang terakhir adalah ke Manila pas sesudah lebaran, menemani Big Bossku yang menghadiri seminar.  Alasan klasik adalah, aku masih cuti dan tiket balik Jakarta sudah terlanjur siap...lebaran-lebaran gitu akan susah untuk mereskedul jadwal penerbangan.  Untuk penugasan yang lain alasan yang andalan adalah TIDAK DIIJINKAN SUAMI...

Sungguh aku merasa tidak profesional dengan alasan terakhir...tapi mau bagaimana lagi, tanpa ada asisten yang full time gini maka jika aku pergi sampai menginap, maka akan berantakan jadwal pagi hari.

Jadi gini, anak-anakku semua berangkat sekolah bareng dengan kami karena sekolah mereka dekat dengan kantor.  Jadi kapanpun kami berangkat dan pulang kantor, maka anak-anak akan mengikuti.  Pagi hari adalah saat paling ribet...(kata Detya:REMPONG....hadew...sudah tau rempong dia).  Beberapa kali ketika aku tidak turut serta menyiapkan saat pagi gini, akhirnya anak-anak jadi terlambat sekolah..termasuk suamiku juga.  Maka akan sangat berat bagiku jika harus meninggalkan anak2 lebih dari semalam.  

Apalagi bulan Oktober-Desember gini, suamiku harus lembur, jadi aku harus selalu ada agar anak-anak tidak terlantar saat pulang.

Maka ketika tanggal 24 September kemarin adalah batas waktu pengiriman nominasi peserta training untuk ke MARSEILLE Perancis dan  Bosku memaksa aku untuk mencalonkan diri karena tidak ingin calon dari unit lain yang berangkat, maka langkah pertama yang kulakukan adalah menelpon suamiku untuk minta ijin dengan catatan bahwa aku jamin anak-anak akan tetap terurus walaupun aku tidak ada.

Ini perjalanan ke EROPA.....jadi tekadku untuk mencari segala cara untuk menolak penugasan langsung luntur.....EROPA....mimpipun aku tidak pernah membayangkan bakal ke EROPA.  Jadi walaupun saat itu aku tidak tau harus bagaimana dengan anak-anakku, aku langsung saja menjamin bahwa anak-anak akan terurus.

Jadi tanggal 3 November nanti aku harus segera berangkat.  Suamiku cerita ke Ibu Mertuaku bahwa aku akan ke Perancis, dan beliau langsung usul untuk datang ke Jakarta menjaga anak-anak (walaupun aku sebenarnya sudah punya cara lain untuk mengatasi urusan anak-anak).

Tapiiiii...sampai saat ini visa masih belum siap.  Ya..memang baru ngajuin hari Rabu minggu lalu.  Itupun setelah mencoba telpun langsung ke Kedutaan Perancis, staf Perancis bersedia membantu percepatan proses asal ada nomer referensi dari TLS Contact.  Kalau tanpa telpun, bisa-bisa baru tanggal 2 November nanti aku baru bisa nyerahin berkas ke TLS.  Ya...ini untungnya kalau pakai paspor biru (service passport).

Sebenarnya lama juga memproses paspor biru itu...entah apa penyebabnya.  Baru saja membaca surat mengenai pengurusan paspor dinas itu yang menjamin 7 hari kerja sampai exit permit keluar....ternyata butuh total  13 hari kerja (hampir 3 minggu) sampai akhirnya exit permit keluar.

Eniwei...sungguh sangat berharap bahwa VISA SCHENGEN bisa keluar paling lambat hari Jumat 2 November 2012....kalau engga...ya batal lah pergi ke MARSEILLE... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog