Another Rambling

Aku tuh paling sensi sama alat bantu pernafasan.

Tahun lalu, ada sepupuku yang merasa sedih karena paman yang sudah dia anggap bapak sendiri, harus dirawat di ICU dan harus pakai alat bantu pernafasan.

Karena sangat sensi, aku jadi maksa dia untuk negokin pamannya itu.

Kenapa sedih? Ya karena aku tau sendiri kenapa sampai perlu alat bantu dan bagaimana prosedurnya serta apa risikonya..

Keknya semua yang aku alami pagi itu tanggal 24 Februari 2018 bagai film yang diputar ulang dan hatiku jadi patah.

Beberapa waktu lalu, di grup kuliahku ada teman share gambar animasi prosedur pemasangan alat bantu pernapasan.  Aku tau maksud dia adalah agar kami semua tidak menggampangkan pandemi ini.  Tapi ngeliat gambar itu saja, hatiku patah.

Dan baru saja aku dengar teman yang cerita bahwa Covid 19 yang menularinya, membuat kedua orangtuanya jadi terpapar.  Ibunya harus pakai alat bantu pernapasan.


Dan hatiku patah lagi..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog