Februari

Aku berusaha ga nulis apapun bulan ini, pengennya menikmati sendiri semua perasaan campur aduk di bulan ini.

Entahlaah, tetap saja pengen memuntahkan apa yg berputar di hati dan pikiran.  Aku yakin, gaada yg mau dengerin orang berkeluh kesah gaada habisnya.

Bahkan anak-anak sendiri juga ga  nyaman dengerin bundanya terus-terusan berkeluh kesah.

Jadi terpaksalah menuliskan apa yg ada di pikiran. 

16 Februari biasanya dinikmati bersama sekeluarga.  Siapa yg menyangka 16 Februari 2018 adalah hari terakhir kami bersenang-senang bersama. Makan bersama, nonton bersama dan seminggu kemudian anak-anak kehilangan ayahnya.

Tahun ini berputar lagi, kemarin tanggal 16 dan hari berikutnya dimulai kilas balik hari-hari berikutnya.

Iya, yg rasanya kek nonton film gitu. Setiap kali sendiri, teringat apa yg terjadi di hari itu.

Ini baru lewat sehari, dan ingat tgl 17 malam, berdua ke IGD klinik dekat rumah di Ciledug untuk pasang IV biar banyak cairan masuk.

Sudah terbayang besoknya, perjalanan balik ke rumah burung yg cukup dramatis karena fisik yg menggigil, tp gaada pilihan lain kecuali nyetir sendiri. 

Dan selanjutnya...dan selanjutnya.

Ga pengen berkeluh kesah secara lisan, cukup lewat tulisan saja.

Jadi mohon maklum kalau terasa gelap dan mengganggu perasaan.

Komentar

  1. Sabar mbk ya, insya Allah mbk kuat.Salam kenal,sy mampir k blog mbak krn baca masalah alergi anak, nama ig mbak apa ya?saya mau tanya sesuatu ttg alergi ini jk tdk keberatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku jarang posting IG, tp sering online :)
      @d_anggraeni

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog