7 Tahun Yang Lalu

16 Februari 2002 aku menikah. Pas tulisan pertama itu, aku belum cerita proses in between antara lamaran dan nikahan. Kan waktu itu nulis pas 6 tahun dan dikirim ke Love Talk-nya KOKI. Jadi kalau terlalu bertele-tele malah bikin bosen.

OK, aku pengen cerita tentang perwetonan..yup...mertuaku sangat peduli masalah perwetonan sedangkan orang tuaku sudah ga mikirin hal-hal seperti itu lagi walaupun masih selalu mencatat weton masing-masing anaknya. Menurut bapakku wetonku kemis legi, padahal kalau liat tanggal lahirku seharusnya wetonku rabu kliwon..dan ternyata benar, untuk akte bapak memajukan tanggal lahirku agar tidak tanggal 13..tapi kenyataannya aku lahir tanggal 13 dengan weton itu tadi kemis legi...dan ketika mertuaku tanya..tentu saja jawabanku kemis legi, tapi dengan tanggal lahir 12 maret.

Maka mertuaku menghitung wetonku dan suami dengan teliti dengan hasil jika weton kemis legi maka tidak akan cocok dengan suamiku, nanti rumah tangganya ga akan langgeng dan tenang..pokoknya hasilnya ga bagus deh sehingga mertuaku ga setuju (sebelumnya, mertuaku juga ga setuju dengan pacar terdahulu suamiku karena wetonnya ga cocok..dan suamiku nurut). Tentu saja suamiku udah bingung sendiri antara menuruti lagi keinginan orang tuanya atau tetep menikah denganku..(hiks...pilihan yang ga enak..waktu itu..rasanya hatiku sudah bolong..masak mo gagal lagi..)

Hitung hitung lagi ternyata kalau aku memakai tanggal 12 maret maka wetonku menjadi rabu kliwon yang jika dicocokin dengan weton suamiku maka akan cocok sekali...jadi kami semua sepakat bahwa tanggal lahir yang tercantum di akte-lah yang jadi patokan..(mengenai riwayat kemis legi...harus disimpan rapat-rapat..)..suamiku sudah ga ingin gagal lagi menikah gara-gara weton..dan aku ga mau batal lagi setelah sudah tunangan/lamaran...

kadang-kadang..aku pikir mertuaku ini kalau urusan perwetonan mau enaknya sendiri...jika weton pasangan anaknya menunjukkan hasil yang ga bagus maka dia ga setuju anaknya menikah..tapi jika weton anaknya sendiri yang ga bagus hasilnya..beliau tetep ingin anaknya itu menikah dengan gadis berweton bagus...gimana siy..kan terbukti dua kali dengan suamiku..kalau saja akta lahirku juga berbunyi 13 maret maka bisa dipastikan aku gagal menikah dengan suamiku..(waktu itu rupanya prosesnya cukup ribet dan melihat pengalaman terdahulu..suamiku akan menuruti semua keinginan orang tuanya)..untung aja ada jalan keluarnya. Untuk adik iparku, weton adik iparku itu menunjukkan hasil bahwa sampai nanti dia akan sakit-sakitan dan susah bahagia, tapi hasil itu ga ditunjukin ke istri adik iparku. aku sendiri kebetulan aja ngebaca catatan yang tergeletak disamping tas suamiku..

Eniwei, cukup tentang weton..dari dulu sampai sekarang aku ga pernah percaya dengan perwetonan. Jika memang rumah tanggaku naik turun..kupikir semua rumah tangga juga gitu..bukan hanya aku saja..namanya juga dua pribadi yang berbeda, yang dibesarkan dengan cara berbeda. Yang penting adalah bagaimana berkompromi, mencari jalan untuk menjadi lebih baik lagi..

Pagi ini seperti biasa..setelah nganter anak-anak sekolah..suamiku nganter aku ke kantor, cukup sampai depan saja ga perlu sampai ke lobby..dan sebelum turun, cium tangan dan aku ngucapin.."Happy anniversary ya..." dan langsung nutup pintu..kulihat suamiku bengong sesaat dan kemudian ketawa..dia memanggilku kembali dan bertanya..."anniversary ya..?"..(ga kaget..suamiku emang gitu...ga romantis..ultah sendiri aja ga inget..)..

Cuman pertanyaan lanjutannya yang bikin aku bengong.."Mau dirayain dimana nih..?"..

Komentar

  1. Saya tersenyum membaca postingan ini ...

    Weton ? hehehe itung-itungan yang lumayan rumit ... aku ndak pernah bisa dan tidak pernah hafal caranya

    BalasHapus
  2. Selamat ya, Mbak...
    Semoga selalu bahagiaaaa....

    *sama, aku juga senyam senyum nggak jelas gara-gara baca tulisan ini.. hehehehe*

    Mwah!

    BalasHapus
  3. thankS'ea mbak....

    aq lga bgt stlah bca pngalaman mbak mngnai weton,
    'coz aq agy bngung neeh weton aq ma psangan aq gag ad kecocokan....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog