Your Voice Do Make A Different

Sebenarnya nggak pengen ngomongin pemilu...yang penting diri sendiri udah punya pilihan mantap..dan sedikit mempengaruhi sekitar untuk ikutan pilihan mantapku itu. Tappppiiii..jadi ga tahan untuk komentar buat orang-orang yang memilih GOLPUT karena semalem denger suamiku komentar juga tentang orang yang memilih GOLPUT.

Jadi semalem ada komentar apaan gitu di TV dan suamiku langsung menimpali dengan "Kan yang penting dapat kepuasan hati dengan memilih GOLPUT"....Jeddeerrr...wah, ga nyangka bahwa sebenarnya suamiku begitu bersimpati pada orang-orang yang GOLPUT..atau jangan-jangan sebenarnya beliau lebih memilih golput kalau saja aku ga selalu ngisik-ngisik beliau agar milih pilihanku itu.

Jadi keinget acara OPRAH waktu mo pemilu presiden yang intinya dia ikut kampanye agar orang-orang itu ikutan milih..jangan hanya pasif...Your Voice Do Make A Different...(makanya jadi judul deh..)

Sekali lagi, aku hanya menyayangkan kenapa harus memilih GOLPUT...aku ga masalahin fatwa MUI yang bilang golput itu haram dan sebagainya... cuman logika ku gini aja:

misal jumlah pemilih itu 100 juta, jumlah kursi di DPR ada 500, maka satu kursi itu mewakili 200ribu suara, diperebutkan oleh brapa partai ya..ya ampun aku kok ga tau..kira-kira 42 deh...
Jika ada 50% yang milih golput..tetep aja 500 kursi itu akan terisi oleh wakil-wakil dari 42 partai itu yang dipilih oleh 50juta pemilih...
Catatan:apakah 50% GOLPUT itu bakal dapet 250 kursi? tentu saja engga. Dengan adanya golput maka 1 kursi cuma butuh 100ribu suara..

Lalu bagaimana dengan susunan para partai yang punya anggota di legislatif?

Akan ditentukan oleh kualitas 50% pemilih yang ada.

Sekarang kalau dipikir, pemilih yang memilih GOLPUT kira-kira orang yang bagaimana?
Tentu yang sudah cukup berpendidikan dan merasa muak dengan sistem yang ada.

Dan yang akhirnya memilih dan memberi kontribusi terhadap susunan partai di DPR?
bisa dibayangkan jenis pemilih seperti apa...bisa seperti aku, yang agak muak dengan sistem yang ada, cukup berpendidikan dan tau benar apa yang dipilih, ingin perubahan dan percaya itu bakal terjadi.

Seberapa besar kira-kira pemilih yang seperti aku?
pasti tidak akan sebesar pemilih yang cukup diberi uang 100ribu saja sudah bisa menentukan dia mau milih apa...yang bisa digoda dengan iklan "dulu tahun 2004 bensin 2500..sekarang 4500"...(suebbel banget aku dengan iklan ini...lalu kenapa ga sekalian aja dibandingin dengan harga bensin pas 600 dulu)...yang bisa dirayu dengan janji desanya akan diberi 1 milyar jika partainya punya 100 kursi di DPR...dan janji-janji manis lainnya...

Jadi bisa dibayangkan susunan anggota Dewan yang terhormat...yang akan tergantung dari sisa-sisa pemilih GOLPUT....(yang notabene adalah pemilih yang educated, yang seharusnya bisa cerdas dalam menentukan 1 pilihan dari 42 yang ada)

Rasanya semalem sampe sesak napas deh aku njelasin hal ini ke suamiku...

So..calon pemilih...jangan sia-siangan suaramu tanggal 9 April ini...suaramu sungguh-sungguh berarti untuk menentukan arah mana yang akan ditempuh bangsa kita ini..
Ibaratnya seperti menikah...memang kita punya calon ideal dengan kriteria yang sangat terinci..tapi apakah kita akan terus bertahan menunggu prince charming dengan kriteria detil tadi akan datang? Paling tidak kita punya rencana cadangan, bahwa yang akan mendampingiku kelak minimal harus gini dan gitu..artinya ada kriteria minimal yang sanggup kita terima...kalau dapat lebih sih...seneng juga..

Begitu pula dengan memilih partai ini...pasti dari 42 pilihan yang ada..ada satu yang agak-agak mewakili aspirasi kita..yang arah perjuangannya kira-kira mirip dengan apa yang kita inginkan untuk bangsa ini...ga harus 100% sama..tapi yang paling mirip lah dengan mau kita...

Jangan biarkan susunan anggota Anggota Dewan Yang terhormat hanya ditentukan oleh sisa pemilih yang ada...suara Anda sangat-sangat berharga...

Hiks...jadi sesak napas bener deh...

Komentar

  1. Ayooo....pilih no 8 ye....
    Paling mewakili aspirasi niy...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog