Menjadi Trainer...Part 2

Beuh...ternyata usaha untuk menghindari jadi trainer waktu itu, gagal total. Temanku, yang sukarela mengajukan diri, ternyata tetap membutuhkan satu orang lagi untuk materi yang lain. Dia bertanggungjawab untuk materi pinjaman selama 10 jamlat, sedang hibah selama 8 jamlat, dia minta aku yang melakukannya.

Berhubung beberapa hari sebelumnya aku curhat ama suamiku dan jawaban suamiku bahwa aku seharusnya mencoba kesempatan itu, maka ketika temanku minta berbagi kerjaan, akupun menyanggupinya. Lalu, minggu kemarin kuhabiskan waktuku untuk nyiapin materi dan bikin powerpoint.....wuiiih....lemayan puyeng karena materi yang terstruktur masih belum ada...jadinya mesti kumpul-kumpul dulu.

Sebenarnya, ketika kami membaca usulan resmi tentang siapa yang jadi trainernya, kami sudah cukup lega, karena nama yang tercantum disitu adalah salah satu Boss-ku. Jadi dengan semangat, aku susun materi dengan harapan beliaulah yang jadi trainer-nya...

Hmmmmpft...ternyata harapan tinggal harapan...Boss itu hanya bisa dihari pertama saja...jadi, temenku itu dapat bagian 5 jamlat (karena dia berbagi dengan si Boss) dan aku tetep harus 8 jamlat....

TETAP SEMANGAT....!!...wish me luck deh.....Rabu siang mulai jam 13.45 - 17.00 dan dilanjutkan Kamis...08.00 - 12.30....seenggak-enggaknya, dengan dipisah dua hari gitu, aku bisa review sendiri biar besoknya lebih baik lagi....

Komentar

  1. SEMANGAT MBAK DEWIIIII...!! mbak hebat ooiii... berani 'melawan' sesuatu yg dianggap kelemahan diri sendiri. wahhh, semoga semuanya berjalan lancarrr!! ^^

    BalasHapus
  2. Yolsimhi Kungbuhe... (Banyak cara kla org mo kentut..he2=Just do it, No Sound No Smell)Faithing3x

    BalasHapus
  3. Siap - siap Ice Breaking yang banyak bu ...
    hehehe

    jangan segan becanda-canda ... ya barang 5 - 10 menit OK lah ...
    Jangan terlalu serius ...

    BalasHapus
  4. And Once again ...
    saya ndak pernah bosen ngomong ini ...

    "Anggep lagi ngobrol sama sesama walimurid di koridor sekolahan ... "

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog