Dan Masalah Javas pun Dimulai....

Hari ketiga sekolah minggu lalu, Javas sudah off karena panas tinggi. Baru masuk lagi senin minggu ini, dan perjuangan hari senin itu adalah membangunkan Javas dan membuat dia bergegas mandi. Dengan berurai air mata dia berteriak, "Aku ga mau sekolah, aku ga suka di MI. Di MI susah, belajar terus. Aku mau di RA saja" (sigh...yang pertama)

Hari Rabu, ketika aku minta jadwal pelajaran pada gurunya karena minggu sebelumnya Javas ga sekolah, guru kelas berkata "Bu, Javas makannya susah...juga susah diminta menulis. Tolong dimotivasi di rumah ya Bu" (sigh...yang kedua)

Hari Kamis, aku minta pengasuh di TPA untuk lebih aktif meminta anak-anak melakukan kegiatan yang bermanfaat. Semenjak tahun ajaran ini, kelas 1 sampai 3 hanya belajar di sekolah sampai pukul 13.00, tidak 14.30 seperti tahun lalu, sehingga akan banyak menghabiskan di TPA. Untuk Detya dan teman-teman bisa lebih banyak belajar Iqro, karena jam belajar Iqro di sekolah berkurang. Untuk Javas, setelah malam sebelumnya saling mengingatkan untuk lebih serius berlatih membaca dan menulis, aku sudah bawakan buku aktivitas agar Javas banyak berlatih dan meminta pengasuh TPA untuk menemani Javas berlatih. Apa yang terjadi? Pukul 15.30, Detya telpon cerita bahwa Javas tantrum, teriak-teriak ga jelas minta mainan....acara berlatih baca tulis?...buyar begitu saja. (sigh..yang ketiga)

Hari ini, aku sudah menjanjikan kepada Detya dan Javas untuk belajar memelihara binatang dengan membeli entah binatang apa nantinya, di Flona Lapangan Banteng. Setelah Javas tantrum kemarin aku berdiskusi dengan suamiku, dan menurut suamiku di TPA kegiatan bermainnya ga banyak pilihan karena peralatanpun ga ada. Jadi kami berpikir, dengan memberi binatang peliharaan (mungkin kura-kura atau keong atau hamster...suamiku menyarankan ULAR...hah?), kami harap kegiatan Javas di TPA lebih beragam sehingga mengurangi kefrustasian dia akan mainan....

Jadi, siang ini sepulang sekolah kami akan langsung ke FLONA. Aku sudah meminta Javas, dengan adanya binatang peliharaan ini, dia akan berusaha lebih fokus berlatih baca tulis.

Semoga berhasil...

Ngomong-ngomong, ternyata mertuaku juga prihatin masalah sosial emosi Javas ini yang memang terlihat belum siap memasuki dunia SD. Mertuaku ini mantan Guru SD, sehingga memahami bagaimana dunia anak SD dan menilai Javas belum siap memasukinya. Berulang kali telpon suamiku menanyakan bagaimana perkembangan Javas dua minggu ini.

Detya sendiri kuperhatikan tidak ikut campur sama sekali dalam urusan Javas sehingga kekawatiranku tentang ketergantungan Javas pada Detya, bisa kusingkirkan.

Kalau sudah begini, aku sangat berharap punya tempat tinggal dekat kantor sehingga waktu tidak habis di jalan menghadapi macet dan bisa kukonsentrasikan untuk menemani Javas belajar. Hampir seminggu ini aku naik jemputan sehingga bisa sampai rumah lebih sore. Tapi tetap saja karena sepanjang perjalanan ajrut-ajrutan naik jemputan (puanas, goyang-goyang...mabok..), sampai rumah pun langsung kelenger ga bisa fokus belajar.

Hmmm...ga bisa hanya terus mengeluh seperti ini...harus cari solusi......*berpikir keras....*

Sigh...apa ya?

Komentar

  1. Salut ibu...meski sdh letih tetap memprioritaskan anak. Itulah kodrat sebagai ibu. Tetap semangat ya bu...apa yg ibu lakuin mungkin sdh benar. Diperlukan kesabaran dan ketekunan, karena solusi dan hasilnya mungkin gak akan langsung terluhat bu..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog