Mendadak Puitis



Ketika rasa egois itu membakar seluruh nalarku, senyum tulus mereka mampu memadamkan apinya...

Ketika kurasa bagai berkubang dalam kesedihan yang tak berkesudahan, tawa riang mereka menarikku perlahan-lahan

Ketika kurasa tak ada guna hidupku ini, pelukan hangat mereka mampu membuatku menyadari tujuan hidupku

Oh buah hatiku....untuk kalianlah aku berjuang tuk berubah
Berubah jadi lebih baik untuk kalian jadikan panutan

Oh belahan hidupku...untuk kalianlah kupadamkan panas membara didadaku
Agar kalian tak ikut terbakar dalam pelukanku

Doakan Bundamu yang lemah ini..
Agar senantiasa kuat menemani hari-hari kalian

Betapa Bunda sangat membutuhkan kalian.....


=======================================

Doooh...aku tak pernah bisa menyusun kalimat-kalimat rapi sebelumnya. Betapa aku mengagumi orang-orang yang bisa menyusun kata-kata yang menggugah perasaan.

Aku pernah baca di blog-nya Raditya Dika saat dia in-love ama Sherina tentang:

"Kata orang, kalo mau ngeblog,
tulislah perasaan paling kuat yang lagi kamu rasakan"


Dan hari Rabu kemarin aku mengalami satu perasaan yang kuat (walau aku tidak bisa mendefinisikan apa) dan tanpa dapat dibendung tertulislah kata-kata di atas di HPku. Itupun ga ada judulnya.


Komentar

  1. subhanallahhh... indah nian puisi di atas Mbak. terasa betul kasih yang begitu kuat namun sekaligus begitu lembut dari seorang bunda untuk buah hatinya... semua orang bisa puitis, aku setuju rumusnya Radit... cari saja perasaan terkuat yg sedang kita rasakan.

    Btw, aku ikut mendoakanmu agar selalu kuat ya mbak :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog