Warna Favorit

Sejak SMP dulu sampe duduk di bangku kuliah, aku suka sekali dengan warna hijau. Dan untuk warna yang kubenci adalah pink. Bener deh, ketidaksukaan itu kudeklarasikan kemana-mana. Di buku-buku suka kutulis.."I hate pink". Entahlah kenapa segitu tidak sukanya aku dengan warna pink, mungkin karena terlalu girlie sedangkan aku pecicilan gini, jadi anti sama pink. Dan juga ketika melihat teman-temanku yang pemuja warna pink, begitu anggun dan cantik, sedangkan aku tidak bisa seperti itu, jadi pink sama sekali jauh dari sifatku.

Tentang hijau sendiri...ah..kupikir gampang dipahami kenapa hijau banyak disukai...warna yang lembut sekaligus tegas, tergantung gradasi hijau apa yang sedang dilihat. Daun-daun berwarna hijau meneduhkan...pupus daun pisang begitu segar dilihat. Atau hijau lumut yang gelap pun nampak misterius. Hijau is the best lah pokoknya...eeeh..kecuali hijau karpet mesjid ding...aku ga suka warna hijau yang mencolok mata seperti itu.

Nah, waktu kuliah adalah waktu memuaskan hasrat untuk menyukai warna hijau. Dengan uang saku yang bisa kuatur sendiri, aku membeli semua perlengkapan harianku dengan warna hijau. Peralatan makan:gelas, piring, mangkuk...peralatan tulis:kotak pensil, pulpen, tas. Ah...semuanya serba hijau deh...

Bahkan baju kuliah, bisa dari atas ke bawah semuanya nuansa hijau. Sampai suatu kali ada yang bilang aku KALEM...what? aku kalem?...ee..ternyata maksudnya KAya LEMper...muahahah....

Nah pas lulus kuliah itu, kesukaanku berubah..aku jadi suka warna kuning, bukan kuning terang gitu...tapi kuning telur yang lembut. Tapi itu tidak lama, pas mulai kerja sudah ga gitu suka kuning lagi, tapi ga ada warna spesifik yang aku sukai.

Menjelang menikah, aku tiba-tiba suka warna pink. Walaupun tidak punya barang-barang warna pink, tapi saking mulai suka sama pink, kartu undangan pernikahanku ada yang berwarna pink. Jadi ada dua set warna, satunya oranye abu-abu (warna pilihan suamiku), satunya lagi pink muda dan pink tua (apaaan coba?). Aku jadi penasaran, bagaimana tanggapan sahabat kuliahku dulu kalau tau undanganku berwarna pink. Dia paham sekali kalau aku ga suka warna pink. Sayang...aku ga tau apakah sahabatku itu menerima undanganku atau tidak. Aku ga bisa melacak dimana sahabatku itu berada.

Kesukaan akan pink semakin menggila setelah kelahiran anak perempuanku. Mendadak, mata ini ga pernah bisa lepas dari barang-barang berwarna pink, alasanku...beliin anak perempuanku itu. Padahal sebenarnya aku sendiri yang suka.

Entah kapan mulainya, warna pink itu berubah jadi warna merah, walaupun aku masih suka pink sampai sekarang. Ketika butuh tas, rasanya mataku selalu tertarik ke warna-warna merah, ketika lihat sepatu pun juga begitu. Belum lagi kaos-kaos harian....merah terus yang kupilih.

Dan ketika dalam suatu training, pengajarnya bertanya apa warna favoritku, dengan yakin aku jawab merah..dan ketika pengajar menceritakan kepribadian orang penyuka merah.. ah...sebagian besar "aku banget"..... Ya sudahlah...aku memang merah.

Hari selasa lalu aku menyadari betapa aku sangat suka warna merah (berlebihan kukira), ketika tanpa sengaja aku melihat refleksi diriku di kaca kantor:
Aku sedang memegang HP warna merah, dengan sepatu yang kupakai warna merah gelap, celana merah hati tua, atasan batik mega mendung warna merah, dan tas selempang hijau biru merah dengan warna merah yang dominan.

Ya ampun....aku merah sekali si...

Padahal aku tidak merencanakannya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog