Eksplorasi Ketika Dinas

Dinas luar karena tugas kantor, kadangkala tidak bisa dihindari. Bagaimanapun aku menghindar, kadangkala tetap saja aku harus berangkat. Ketika hal itu terjadi, maka aku berusaha agar dinas itu secepat mungkin. Kalau bisa pagi berangkat, malam sudah pulang...atau kalau tidak, malam berangkat, besok sorenya sudah bisa pulang.

Pertimbangan utama tentu saja aku tidak tega meninggalkan anak-anak, karena tanpa ada asisten tetap di rumah maka prosedur persiapan pagi hari akan sangat menguras waktu. Jadi jika hanya suamiku dengan tiga anak, aku ga tega mebayangkan kerepotan itu lebih dari satu hari.

Jadi setiap kali tugas luar maka cari flight paling malem untuk berangkat dan flight secepat mungkin setelah acara untuk balik ke Jakarta. Ga ada waktu untuk eksplorasi daerah tugas.


Nah, waktu sakit-sakit puasa lalu, atasanku meminta untuk mewakili di sebuah acara workshop di Tokyo. Hmmmmm...Tokyo...lumayan menggoda. Sejauh ini beberapa kali penugasan keluar negeri bisa kutolak dengan berbagai alasan. Dan karena penugasan ke Tokyo ini berbarengan dengan rencana mudik lebaran, maka dengan berbagai alasan, terutama alasan tiket pesawat balik Jakarta yang non refundable, maka penugasan ini berhasil kutolak.

Namun ternyata....aku tetap mendapat penugasan yang lain untuk minggu berikutnya ke workshop berbeda di Bangkok. Karena tidak punya alasan lagi, maka aku tidak bisa menolak. Jadinya aku harus berangkat dari tanggal 12 - 16 September. Entah kenapa, Alhamdulillah, semua urusan jadi dimudahkan. Saat prosedur formal mengalami hambatan sehingga aku gabisa memakai paspor biru, paspor hijauku sudah jadi (setelah sebelumnya aku dan suami iseng-iseng menyiapkan paspor hijau). Saat aku bingung bagaimana harus meninggalkan anak-anak dan suami sendiri selama 5 hari penuh, ada saudara yang bersedia ikut denganku sehingga aku ga perlu kawatir tentang bagaimana sibuknya persiapan pagi hari.

Jadi aku bertekad bahwa penugasan kali ini harus diiringi dengan eksplorasi lokasi semaksimal mungkin. Okelah, dari jam 8.30 sampai jam 5 sore kadanng sampai jam 6 sore jadwal workshop penuh tanpa ada waktu jalan-jalan. Tapi sebelum dan sesudah itu, aku harus berani jalan sendiri keliling kota. Jangan hanya berdiam di hotel dengan alasan capek dan takut.

Takut itu karena aku ini buta peta dan gabisa mengingat-ingat jalanan yang sudah dilewati. Akibatnya, aku gabisa menemukan jalan kembali pulang kalau di tempat yang baru. Selama ini ada suamiku yang pembaca peta yang hebat dan sangat teliti dengan jalanan yang dilewati, makanya aku selalu aman ga pernah tersesat.

Maka trikku ketika harus eksplorasi sekitar hotel adalah menuju belokan yang searah. Keluar hotel ambil belokan ke kanan, ntar ketemu perempatan/pertigaan belok ke kanan lagi, ke kanan lagi dan ke kanan lagi...maka niscaya akan balik ke hotel. Heheheheh..memalukan.

Sorenya jalan lagi dua blok lebih jauh dan tetap ambil jalur kanan. Hari berikutnya nyebrang jalan dan ambil belokan kanan lagi.

Sekalinya berbeda adalah mencoba angkutan sungai. Harapanku jenis angkutannya sama seperti waktu di Manila dulu, artinya aku bisa lihat kanan kiri karena ada kaca. Ternyata sama sekali ga bisa lihat kanan kiri karena ditutupi dengan terpal setinggi 1 meter. Hadew...yang ada adalah sedikit mabok karena gelombang sungainya dibeberapa tempat cukup besar sehingga perahu itu jadi bergoyang-goyang keras. Lebar sungainyapun lebih kecil sehingga benar-benar angkutan sungai itu hanya efektif sebagai angkutan, bukan lokasi wisata.

Tapi itu mungkin karena di lokasi yang kutuju saja, dan tentu saja tujuanku cukup bolak balik dengan arah yang sama. Temanku cerita bahwa di tempat lain ada wisata Dinner Cruise di sungai juga, tapi gatau di sungai bagian yang mana.



Eniwei..walaupun kali ini sudah nekat harus eksplorasi keluar hotel..tetap saja ga ke lokasi wisata yang menarik atau yang sudah terkenal..hanya sekitar hotel..naik ojeg...naik tuk-tuk..naik perahu..mencoba makanan lokal yang pedam asem segar sangat pas dengan seleraku..makan durian bangkok di bangkok..beli oleh-oleh....keliling pasar/mall baju grosiran....pokoknya selain seharian penuh mengikuti workshop..sisanya habis untuk jalan dan sampe hotel dalam keadaan letih

Hasil akhirnya, hari terakhir ketika menuju bandara..kakiku terasa pegel banget...kesenggol dikit terasa nyeri...ckckck..efek ga pernah olahraga...

Komentar

  1. setidaknya sudah jalan2 ya mbak :)

    BalasHapus
  2. Ya ...
    Yang namanya eksplorasi memang sayang kalau dilewatkan ...
    paling tidak mata ini harus melihat hal yang belum pernah kita lihat ...
    Dan saya sangat mengerti ... Bu Dewi di sisi yang lain pasti ingat rumah terus ya Bu ...

    Eniwei ...
    Welcome Back

    Salam saya Bu Dewi

    BalasHapus
  3. hwaduuh.. aku malah semangat buat eksplorasi..meski suka disorientasi arah juga, parah emang :(
    tp kalo cuma meeting mah alamat terkunci di hotel aja :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Medeking

Seri Rumah Kecil - Laura Ingalls Wilder

Coba Atur Blog